Selamat Datang

Belajar Ilmu Gulma merupakan blog baru untuk mendukung pembelajaran belnded learning mata kuliah Ilmu Gulma bagi mahasiswa Faperta Undana. Blog ini merupakan pembaruan dari blog mata kuliah Ilmu Gulma sebelumnya, yang digunakan untuk mendukung pembelajaran blended learning sampai pada semester ganjil 2017/2018. Sejak semester ganjil 2020/2021, blog ini dimodifikasi untuk melaksanakan pembelajaran secara daring penuh. Silahkan kunjungi blog lama untuk memperoleh informasi mengenai fitur layanan yang akan diberikan melalui blog baru ini. Seluruh mahasiswa peserta kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman Semester Ganjil Tahun 2021/2022 wajib melakukan registrasi mata kuliah secara daring (online) dan memeriksa hasil registrasi. Silahkan menjelajah dan membaca. Mohon berkenan menyampaikan komentar dengan mengklik tautan Post a Comment di bawah setiap tulisan.

Senin, 04 November 2019

5.3. Pengelolaan Program/Kegiatan Pengendalian untuk Melindungi Tanaman terhadap Gulma

Sesuai dengan ketentuan PP No. 6 Tahun 1995 bahwa perlindungan tanaman merupakan kewajiban petani. Sesuai dengan peraturan pemerintah tersebut, pemerintah perlu untuk melakukan pengendalian secara langsung hanya bila terjadi eksplosi. Meskipun demikian, pemerintah seharusnya tetap menyiapkan program pengendalian untuk mengantisipasi bila terjadi eksplosi. Pada tingkat petani, petani sebenarnya selalu melaksanakan pengendalian gulma, hanya saja pada umumnya kurang terencana dan sering tidak diperhitungkan sebagai biaya usahatani. Untuk memperbaiki keadaan ini maka pengendalian gulma perlu direncanakan pada tingkat pemerintah maupun pada tingkat petani. Perencanaan pada tingkat pemerintah merupakan perencanaan program atau proyek, sedangkan pada tingkat petani merupakan perencanaan kegiatan usahatani, baik secara perorangan maupun kelompok, tetapi sesuai dengan perinsip perlindungan tanaman maka sebaiknya secara kelompok.

Uraian
Sebelum suatu kegiatan/program pengendalian gulma dilaksanakan maka terlebih dahulu perlu dilakukan penilaian (assessment) permasalahan gulma. Penilaian permasalahan gulma merupakan proses untuk menentukan alasan yang tepat mengapa pengendalian gulma perlu direncanakan/dirancang. Penilaian permasalahan gulma perlu didukung dengan informasi mengenai karakteristik permasalahan yang dihadapi dan para pihak yang terkait serta disertai dengan tujuan yang diharapkan dari kegiatan/program pengendalian yang akan dilaksanakan. Tujuan penilaian adalah untuk memahami keadaan terkini secara kontekstual, mengidentifikasi dan memahami permasalahan gulma yang terjadi, mengidentifikasi peluang, kapasitas, dan sumberdaya yang tersedia, memahami bagaimana berbagai pihak dapat dilibatkan, serta memutuskan kelayakan dan menentukan prioritas. Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis permasalahan dan analisis pemangku kepentingan. Analisis permasalahan dilakukan untuk menentukan akar permasalahan atau permasalahan kunci dari berbagai jenis permasalahan yang berhasil diidentifikasi dengan menggunakan teknik pohon permasalahan, sedangkan analisis pemangku kepentingan dilakukan untuk menentukan pihak-pihak mana yang akan dapat diajak bekerjasama atau yang akan menentang. Berdasarkan hasil analisis permasalahan dan analisis pemangku kepentingan tersebut selanjutnya dilakukan analisis tujuan dengan menggunakan teknik pohon tujuan. Penilaian merupakan dasar dari tahap pengelolaan kegiatan/program pengendalian gulma berikutnya, yaitu perencanaan/perancangan kegiatan/program pengendalian gulma.

Gambar 5.16. Teknik analisis permasalahan dan analisis tujuan dalam penilaian permasalahan gulma: (a) teknik pohon permasalahan dan (b) teknik pohon tujuan. Pohon tujuan ditentukan dengan mengajikan pertanyaan jika permasalahan yang dihadapi demikian maka apa yang ingin dicapai dari mengatasi permasalahan tersebut

Perencanaan/perancangan (planning/design) kegiatan pengendalian gulma merupakan suatu proses untuk menentukan bagaimana akar permasalahan atau permasalahan kunci yang telah berhasil diidentifikasi melalui proses penilaian akan ditangani dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia dan para pihak yang terkait. Perencanaan/perancangan kegiatan pengendalian gulma perlu dilakukan sebagai dasar untuk menentukan cara pengendalian yang akan digunakan dan bagaimana mengkombinasikannya menjadi strategi pengendalian, bagaimana menyiapkan sarana yang diperlukan, menentukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan serta alternatifnya, menentukan cara untuk mengukur kemajuan yang dicapai yang keseluruhannya disajikan dalam dokumen rencana/rancangan program pengendalian gulma. Melalui perencanaan/perancangan program, tujuan pengendalian gulma yang telah berhasil ditetapkan pada tahap penilaian diklasifikasikan menjadi tingkatan keluaran, hasil, dan sasaran untuk kemudian digunakan untuk menyusun matriks kerangka kerja logis (logical framework matrix). Matriks kerangka kerja logis memuat hierarki tujuan, indikator, cara verifikasi, dan asumsi pencapaian setiap hierarki tujuan. Perencanaan/preancangan program yang didasarkan atas hasil penilaian permasalahan dan menyajikan tujuan yang ingin dicapai secara hierarkis dikenal dengan perencanaan/preancangan dengan menggunakan pendekatan kerangka kerja logis (logical framework approach).

Tabel 5.8. Format matrik kerangka kerja logis untuk menyusun kegiatan/program pengendalian gulma
Hirarki Tujuan
Ringkasan 
Indikator
Cara verifikasi
Asumsi
1. Sasaran 1




1.1. Hasil 1




1.1.1. Keluaran 1




1.1.1.1. Kegiatan 1




1.1.1.2. Kegiatan 2




Dst.




1.1.2. Keluaran 2




1.1.2.1. Kegiatan 1




1.1.2.2. Kegiatan 2




Dst.




1.2.4. Keluaran 3




Dst.




1.2. Hasil 2




Dst.





Hirarki tujuan dalam matriks kerangka kerja logis terdiri atas:
  1. Sasaran: produk yang memberikan kontribusi terhadap pada tujuan sektoral atau nasional dan kontribusi terhadap dampak jangka panjang dan merupakan konsekuensi dari tercapainya sejumlah hasil. Sasaran bersifat kontributif, artinya ikut menyumbang, sehingga bukan seluruhnya merupakan produk program atau proyek.
  2. Hasil: produk lanjutan yang dicapai secara keseluruhan, langsung maupun tidak langsung, sebagai konsekuensi dari tercapainya sejumlah sasaran melalui pelaksanaan beberapa kegiatan program atau proyek
  3. Keluaran: produk langsung dan nyata yang dicapai melalui pelaksanaan satu kegiatan program atau proyek
Setiap tingkatan tujuan tersebut dituliskan secara ringkas pada kolom ringkasan. Kolom indikator diisi dengan ukuran yang akan digunakan untuk menentukan capaian tujuan. Indikator dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan, ‘Bagaimana saya dapat mengetahui apakah sesuatu yang saya rencanakan benar-benar terjadi?’ Indikator sedapat mungkin memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Timely), artinya spesifik, dapat diukur, dapat dilaksanakan, relevan, dan tepat waktu. Kolom cara verifikasi diisi dengan cara menentukan apakah indikator tercapai atau tidak dengan cara melakukan pengumpulan dan analisis data tertentu mengenai kegiatan/program pengendalian gulma yang harus dilaksanakan. Terakhir, kolom asumsi diisi dengan kondisi eksternal apa yang harus dipenuhi agar keluaran dapat diperoleh dari kegiatan, hasil dapat diperoleh dari sasaran, dan sasaran dapat diwujudkan dari hasil. Asumsi merupakan penyataan JIKA dalam logika JIKA-MAKA sedemikian sehingga JIKA asumsi dipenuhi dalam pelaksanaan kegiatan MAKA keluaran akan diperoleh.

Pelaksanaan (implementation) kegiatan/program pengendalian gulma dapat dilakukan oleh petani secara perorangan, petani secara berkelompok, atau pemerintah. Siapapun yang melaksanakan maka sarana yang diperlukan, tenaga kerja, dan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan perlu dilakukan sesuai dengan rencana. Untuk itu maka pelaksanaan perlu disertai dengan pemantauan (monitorting) yang merupakan proses pengumpulan informasi secara rutin untuk menunjukkan bahwa sarana telah disediakan dan kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan proses dan jadwal yang telah ditetapkan dalam rencana/rancangan kegiatan/program. Pemantauan perlu dilaksanakan untuk menyampaikan informasi mengenai kemajuan pelaksanaan program kepada mitra, memahami perubahan mengenai perubahan sebagaimana yang diinginkan dalam rancangan program, memudahkan pelaksanaan dengan memberikan informasi mengenai perlunya perubahan, mendorong pelaksanaan agar lebih dipergiat, dan memberikan informasi terhadap langkah evaluasi. Pemantauan dilaksanakan sendiri bersamaan dengan pelaksanaan program/kegiatan terutama untuk menentukan capaian tujuan pada tingkatan keluaran.

Setelah kegiatan/program sebagaimana yang dijadwalkan selesai dilaksanakan maka dilakukan evaluasi (evaluation) yang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menilai secara sistematik dan obyektif relevansi, kinerja dan keberhasilan, atau kekurangan bilamana terjadi demikian, dari suatu kegiatan/program pengendalian gulma yang sudah selesai dilaksanakan sampai pada tahap tertentu. Evaluasi dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai apa yang berhasil dilakukan, apa yang tidak, dan mengapa demikian, menentukan apakah asumsi yang mendasari program atau proyek adalah valid atau bukan, menentukan efisiensi, konsistensi, keefektifan, relevansi, dan keberlanjutan kegiatan/program, memberikan panduan bagi pengambil keputusan dalam mereproduksi program atau proyek yang berhasil, memberikan penghargaan atas capaian mitra, mendokumentasikan pengetahuan dan topik penting untuk tujuan melakukan lobi, dan mempromosikan akuntabilitas dan pembelajaran. Berbeda dengan pemantauan, evaluasi dilakukan oleh pihak eksternal terhadap tujuan pada tingkatan hasil dan sasaran. Pada banyak program pemerintah, evaluasi digabungkan dengan pemantauan dan biasa disebut monev (monitoring and evaluation). Sebagaimana telah diuraikan, pemantauan seharusnya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan oleh pihak internal, sedangkan evaluasi dilakukan tersendiri oleh pihak eksternal.

Hasil evaluasi digunakan bukan sekedar untuk menentukan apakah indikator telah tercapai atau belum, dengan kata lain kegiatan telah berhasil atau gagal, melainkan digunakan untuk proses pembelajaran guna memperbaiki kekurangan yang terjadi dan mencegah terjadinya kegagalan yang sama di masa depan. Oleh karena itu, evaluasi perlu ditindaklanjuti dengan perenungan (reflection) untuk mengajak semua pihak bersama-sama menganalisis hasil evaluasi dan membuat keputusan mengenai perubahan yang perlu dilakukan terhadap kegiatan/program. Perenungan dilakukan dengan tujuan untuk menjamin pelajaran yang diperoleh dapat diterjemahkan ke dalam perubahan yang positif, menumbuhkan dan mengembangkan pemahaman dan pengetahuan untuk memungkinkan dilakukan perbaikan pada perencanaan/perancangan kegiatan/program pada waktu-waktu mendatang, membantu untuk memahami arti penting bekerja bersama, mensistematisasi cara organisasi dan individu dapat melakukan pembelajaran bersama, dan mendorong pengembangan profesi secara berkelanjutan. Bila kegiatan pengendalian gulma dilaksanakan oleh petani sendiri maupun berkelompok maka perenungan merupakan tahap terakhir, tetapi bila dilaksanakan oleh pemerintah maka tahap terakhir yang harus dilakukan adalah serah terima kepada masyarakat.

Serah terima (transition) merupakan langkah untuk mengakhiri atau mengubah dukungan program pemerintah kepada masyarakat dan menyerahkan kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil yang telah dicapai. Tujuan pengalihan program adalah untuk menyiapkan dan mengelola rancangan dan pelaksanaan program selanjutnya oleh masyarakat sedemikian rupa sehingga hasil dan sasaran program pengendalian gulma yang dicapai dapat dilanjutkan oleh masyarakat sendiri. Langkah-langkah yang perlu dilakukan pada tahap serah terima adalah memasukan pembahasan mengenai keberlanjutan sebagaimana yang telah direncanakan pada tahap penilaian, menyajikan ringkasan mengenai isu keberlanjutan sebagaimana yang telah diuraikan pada rencana/rancangan program, menyepakati pelaksanaan oleh masyarakat setelah proses serah terima, menentukan strategi serah terima sebagaimana direkomendasikan pada tahap evaluasi, dan melakukan pembahasan terhadap strategi dan proses pengalihan bersama masyarakat.

Keseluruhan proses yang dilaksanakan mulai dari penilaian sampai pada serah terima merupakan tahap-tahap pelaksanaan kegiatan/program yang saling berkaitan dalam suatu urutan melingkar sehingga disebut daur pengelolaan kegiatan/program. Sebagai suatu pengelolaan sebagaimana diamatkan dalam PHT maka pengendalian gulma perlu dilaksanakan melalui daur pengelolaan yang terencana supaya dapat dikatakan sebagai berdasarkan sistem PHT. Tanpa melalui tahap-tahap pengelolaan tersebut maka bagaimanapun cara pengendalian dikombinasikan, apapun sarana yang digunakan, siapapun pihak yang dilibatkan, suatu kegiatan/program pengendalian gulma sebenarnya belum dapat dikatakan sebagai benar-benar merupakan sebuah pengelolaan gulma secara terpadu.

Latihan
Chromolaena odorata kini mendominasi lahan pertanian dan perumputan ternak di Pulau Timor dan Pulau Sumba. Bayangkan diri Anda kelak menjadi seorang Kepala Dinas Pertanian di salah satu kabupaten di kedua pulau tersebut. Ajaklah beberapa teman sebagai pemangku kepentingan untuk melakukan penilaian permasalahan dan menyusun rencana program pengendalian gulma tersebut dengan pendekatan kerangka kerja logis.

Rangkuman
Pengendalian gulma merupakan bagian dari tindakan perlindungan tanaman yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan harus dilaksanakan dengan sistem PHT. Sesuai dengan falsafah, konsep, dan pelaksanaannya di Indonesia, PHT sebenarnya bukanlah pengendalian melainkan pengelolaan sehingga terhadap gulma sebagai OPT sesuai dengan konsep pengelolaan gulma secara terpadu sebagaimana kini dikembangkan di negara-negara maju. Untuk benar-benar dapat mewujudkan pengendalian gulma sebagai pengelolaan gulma maka pengendalian perlu dilakukan melalui tahap-tahap pengelolaan kegiatan/program dalam satu daur yang utuh.

Glosarium
  • evaluasi: kegiatan yang dilakukan untuk menilai secara sistematik dan obyektif relevansi, kinerja dan keberhasilan, atau kekurangan bilamana terjadi demikian, dari suatu kegiatan/program pengendalian gulma yang sudah selesai dilaksanakan sampai pada tahap tertentu.
  • hasil: produk lanjutan yang dicapai secara keseluruhan, langsung maupun tidak langsung, sebagai konsekuensi dari tercapainya sejumlah sasaran melalui pelaksanaan beberapa kegiatan program atau proyek
  • keluaran: produk langsung dan nyata yang dicapai melalui pelaksanaan satu kegiatan program atau proyek
  • matriks kerangka kerja logis: dokumentasi dari produk yang dihasilkan melalui proses pendekatan kerangka kerja logis. 
  • pelaksanaan: kegiatan/program pengendalian gulma dapat dilakukan oleh petani secara perorangan, petani secara berkelompok, atau pemerintah. siapapun yang melaksanakan maka sarana yang diperlukan, tenaga kerja, dan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan perlu dilakukan sesuai dengan rencana. 
  • pendekatan kerangka kerja logis: proses analitik untuk merancang struktur dan mensistematisasi proses analisis terhadap suatu prakarsa program atau proyek;
  • cara berpikir logis yang terdiri atas analisis situasi (yang mencakup analisis permasalahan, analisis pemangku kepentingan, analisis tujuan, analisis strategi alternatif, dan pengaitan hasil analisis situasi dengan matriks kerangka kerja logis) serta pengisian matriks kerangka kerja logis.
  • perencanaan/perancangan: kegiatan pengendalian gulma merupakan suatu proses untuk menentukan bagaimana akar permasalahan atau permasalahan kunci yang telah berhasil diidentifikasi melalui proses penilaian akan ditangani dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia dan para pihak yang terkait.
  • penilaian: proses untuk menentukan alasan yang tepat mengapa pengendalian gulma perlu direncanakan/dirancang.
  • perenungan: proses untuk mengajak semua pihak bersama-sama menganalisis hasil evaluasi dan membuat keputusan mengenai perubahan yang perlu dilakukan terhadap kegiatan/program. 
  • sasaran: produk yang memberikan kontribusi terhadap pada tujuan sektorak atau nasional dan kontribusi terhadap dampak jangka panjang dan merupakan konsekuensi dari tercapainya sejumlah hasil. Sasaran bersifat kontributif, artinya ikut menyumbang, sehingga bukan seluruhnya merupakan produk program atau proyek.
  • serah terima: langkah untuk mengakhiri atau mengubah dukungan program pemerintah kepada masyarakat dan menyerahkan kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil yang telah dicapai.
Sofskill dan Tugas
Setiap mahasiswa wajib menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan terhadap setiap matri kuliah di dalam kotak komentar yang disediakan di bawah materi. Mahasiswa wajib mengomentari dan.atau menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya, minimal terhadap komentar dan/atau pertanyaan satu mahasiswa dalam satu materi. 

Batas akhir menyampaikan komentar terhadap materi ini adalah Selasa, 19 November 2019. Batas akhir ini tidak akan diperpanjang. Komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan melampaui tanggal tersebut akan diabaikan. Sampaikan komentar dan/ayau pertanyaan secara singkat dan jelas tanpa perlu didahului dengan sapaan.


61 komentar:

  1. Terimakasih atas materinya pak..
    Yang ingin saya tanyakan:
    Apakah perencanaan kegiatan pengendalian gulma pada tanaman dapat menjadi suatu langkah yang efisien dalam proses pengendalian gulma?

    Terimakasih pak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Segala sesuatunya perlu dimulai dengan perencanaan. Kuliah juga sebaiknya perlu direncanakan sejak awal. Jika direncanakan dengan baik, kapan mengikuti kuliah, kapan membaca materi kuliah, kapan mengerjakan laporan, pasti hasilnya akan lebih efisien, dibandingkan dengan baru membaca materi kuliah ketika akan mengikuti ujian.

      Hapus
  2. Selamat pagi Bapak. Terimakasi atas materi yang telah diberikan kepada kami.disini saya mau bertanya pa,karna seprti yang telah dijelaskan bahwa seharusnya pemantauan evaluasi itu jalan bersamaan dengan pihak internal.tetapi disini evaluasi dilakukan sendiri oleh pihak ekternal.jadi pertanyaan saya faktor apa yang menyebabkan pihak internal dan evaluasi pihak eksternal bisa berjalan sendiri?terimakasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menilai implementasi kegiatan dilakukan melalui pemantauan (monitoring) dan evaluasi (evaluation). Pemantauan dilakukan oleh kalangan internal, artinya pihak yang melaksanakan program. Evaluasi dilaksanakan oleh kalangan eksternal, artinya oleh pihak yang tidak terlibat dalam pelaksanaan program. Hasil pemantauan dan evaluasi kemudian digabungkan untuk menjadi lebih objektif. Bagaimana kalau ujian dilakukan oleh mahasiswa sendiri, apakah hasilnya akan objektif?

      Hapus
  3. Selamat sore Pak
    Baik Pak saya Ingin Bertanya
    tahap Tahap apa saja Yang diperlukan dalam Program atau Kegiatan pengendalian untuk melindungi tanaman terhadap Gulma
    Terimkasih pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin membantu menjawab pertanyaan dari teman arin.
      Tahap-tahapnya tdd;
      1. Penilaian masalah dan tujuan (assessment of problems and objectives): merupakan tahap untuk menentukan alasan yang tepat mengapa kegiatan perlindungan tanaman perlu dilakukan dan apa tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut
      2. Perencanaan/perancangan (planning/design): merupakan tahap untuk menentukan bagaimana akar permasalahan atau permasalahan kunci yang telah berhasil diidentifikasi melalui proses penilaian akan ditangani dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia dan para pihak yang terkait.
      3. Pelaksanaan dan pemantauan (implementation and monitoring):
      merupakan tahap pelaksanaan kegiatan sebagaimana direncanakan dan pengumpulan informasi secara rutin untuk menunjukkan pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan proses dan jadwal yang telah ditetapkan dalam rencana/rancangan kegiatan perlindungan tanaman yang telah disusun dan disepakati
      4. Evaluasi (evaluation): merupakan tahap yang dilakukan untuk menilai secara sistematik dan obyektif relevansi, kinerja dan keberhasilan, atau kekurangan bilamana terjadi demikian, dari suatu kegiatan perlindungan tanaman yang sudah selesai dilaksanakan sampai pada tahap tertentu atau, untuk program pemerintah, menjelang serah terima kepada masyarakat
      5. Refleksi/pembelajaran (reflection/learning): merupakan tahap untuk mengajak semua pihak bersama-sama mempelarai dan merenungkan hasil evaluasi dan membuat keputusan mengenai perubahan yang perlu dilakukan terhadap program
      6. Pengalihan (transfer/handover): merupakan tahap untuk mengakhiri atau mengubah dukungan pelaksana kegiatan kepada masyarakat, dan mengalihkan kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil program yang telah dicapai.

      Hapus
  4. Bagaimana usahatani untuk memperbaiki keadaan ini maka pengendalian gulma perlu direncanakan pada tingkat pemerintah merupakan perencanaan program atau proyek?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf saya kurang dapat memahami pertanyaannya, mohon memperbaiki kalimatnya.

      Hapus
  5. Terimakasih atas materi yang telah diberikan pak.
    Pada materi tersebut bahwa evaluasi itu perlu di tindaklanjuti dengan perenungan yaitu dengan tujuan yang sudah tercantum pada materi tersebut.
    Yang mau saya tanyakan di sini,apakah evaluasi tersebut sudah mendapatkan respond dari masyarakat khususnya para petani yang ada di Indonesia...?
    Mohon penjelasannya pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Evaluasi dilaksanakan oleh Tim Evaluasi yang tidak boleh sama dengan pihak yang melaksanakan implementasi program. Ketika melaksanakan evaluasi, Tim Evaluasi harus berkunjung ke lokasi implementasi kegiatan untuk menanyakan bagaimana respons (tanggapan) masyarakat terhadap implementasi kegiatan.

      Hapus
  6. Terima kasih saya mau bertanya pak:
    Apa pebedaan dari konsistensi dan relevansi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konsistensi adalah ketetapan dan kemantapan dalam bertindak
      Sedangkan relevansi adalah keterkaitan,hubungan atau kecocokan

      Hapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Dijelaskan bahwa hasil merupakan produk lanjutan yang dicapai secara keseluruhan,langsung maupun tidak langsung. Yang ingin saya tanyakan pak, produk lanjutan secara keseluruhan yang tidak langsung itu seperti apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pahami dulu bahwa untuk memperoleh hasil, Anda perlu melaksanakan BEBERAPA kegiatan. Setiap kegiatan menghasilkan KELUARAN. Untuk mencapai HASIL diperlukan kombinasi beberapa KELUARAN. Seluruh KELUARAN yang memungkinkan tercapainya HASIL merupakan produk lanjutan langsung. Hal-hal lain yang juga berkontribusi tercapainya HASIL, selain KELUARAN yang telah ditetapkan, merupakan produk lanjutan tidak langsung.

      Hapus
  9. Terima kasih untuk materinya Pak.
    Saya ingin bertanya faktor apa yang menyebabkan,kadang kala program yang telah dirancang pemerintah terhenti di tengah jalan tanpa adanya keberlanjutan??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada banyak faktor, salah satu di antaranya mungkin pada saat direncanakan tidak dilakukan analisis permasalahan dan analisis pemangku kepentingan sehingga dalam pelaksanaannya terjadi konflik. Misalnya, dalam pembangunan bendungan terjadi konflik pembebasan lahan.

      Hapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Terima kasih materinya pak

    saya mau bertanya:Mengapa dalam pengendalian gulma perlu dilakukan melalui tahap-tahap pengolahan kegiatan/program dalam satu daur yang utuh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti pada kuliah, anda mendaftar, lalu mengikuti kuliah, mengikuti praktikum, mengerjakan tugas, dsb., dan mengikuti ujian, sebelum ditentukan Anda lulus atau tidak dan jika lulus, dengan nilai berapa.

      Hapus
  12. Terimah kasih Pak untuk materinya,
    Saya mau bertanya, Jelaskan program apa saja yang di lakukan pemerintah dalam program pengendalian gulma untuk mengantisipasi bila terjadi eksplosi?

    BalasHapus
  13. Terimah kasih Pak untuk materinya,
    Saya mau bertanya, Jelaskan program apa saja yang di lakukan pemerintah dalam program pengendalian gulma untuk mengantisipasi bila terjadi eksplosi?

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan kurang sesuai dengan topik materi kuliah.

      Hapus
  15. Terimakasih atas materinya pak.
    Yang ingin saya tanyakan
    Apa yang dimaksud dengan teknik pohon tujuan ?
    Trimakasih pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang di Maksud dengan Teknik pohon Tujuan itu merupakan
      Pembuatan dalam proses perencanaan pohon masalah yang selalu takan lepas dari pohon tujuan. Hal ini sendiri mengandung intisari bahwa segala permasalahan yang tersaji harus diselesaikan secara berurutan, hubunga keduanya bagaikan kesatuan yang tidak dipisahkan.

      Hapus
  16. Mengapa PHT bukanlah pengendalian melainkan pengelolaan? Jelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagaimana telah diuraikan pada materi sebelumnya, perlindungan tanaman di Indonesia dilakukan dengan menggunakan sistem PHT. Juga sudah dijelaskan bahwa pengendalian dalam PHT sesungguhnya adalah pengelolaan, terutama sejak dilaksanakannya PHT Sekolah Lapang. Karena perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem pengelolaan (management), maka pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman perlu dilaksanakan dengan mengikuti daur pengelolaan program (prgram management cycle). Materi ini dan dua materi berikutnya menguraikan mengenai penerapan daur pengelolaan dalam pelaksanaan program perlindungan tanaman. Uraian diberikan dengan menggunakan contoh dari bidang lain karena pustaka mengenai daur pengelolaan dalam pelaksanaan perlindungan tanaman masih sangat terbatas.
      Seiring dengan perkembangan dari PHT Ambang Ekonomi menjadi PHT Sekolah Lapang maka pelaksanaan PHT di Indonesia berubah dari pengendalian menjadi pengelolaan. Perubahan ini ditandai dengan pelibatan petani yang terorganisasi dalam kelompok tani untuk secara langsung dalam pengambilan keputusan pengendalian OPT. Karena PHT sudah berubah dari pengenadlian menjadi pengelolaan maka pelaksanaan kegiatan/tindakan perlindungan tanaman sebaiknya dilakukan dengan mengikuti daur pengelolaan sebagaimana dalam pelaksanaan program dalam bidang lain. Namun demikian, pustaka mengenai pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman dengan menggunakan pendekatan daur pengelolaan ternyata sangat terbatas

      Hapus
  17. Terima kasih pak atas materinya
    Baik pak, yang ingin saya tanyakan :

    Faktor-faktot apa saja yang terjadi pada permasalahan gulma, berdasarkan hasil analisis permasalahan dan analisis pemangku kepentingan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat bergantung pada gulma apa, pada tanaman apa, dan di lokasi yang mana. Silahkan coba cari satu gulma Jasinto ketahui ada di kampung pada tanaman yang ada di sama dan lakukan analisis permasalahannya. Tentukan pihak mana yang terkait dan lakukan analisis pemangku kepentingannya. Analisis permasalahan dan analisis kepentingan tidak bisa dilakukan tanpa mengetahui gulmanya apa, pada tanaman apa, dan di mana.

      Hapus
  18. Shalom malam pak
    Baik sya bertanya pak.
    Sebutkan tahap-tahap pelaksanaan kegiatan/program yang saling berkaitan dalam suatu urutan melingkar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan baca materi kembali dan setelah mengerti silahkan sebutkan sendiri.

      Hapus
  19. Terima kasih pak,atas materinya yang telah dijelaskan diatas bahwa Pada tingkat petani, petani sebenarnya selalu melaksanakan pengendalian gulma, hanya saja pada umumnya kurang terencana dan sering tidak diperhitungkan
    sebagai biaya usahatani.

    Yang ingin saya tanyakan :
    Faktor-faktor apa saja yang dalam pengendalian gulma oleh petani umumnya kurang terencana dan sering tidak diperhitungkan dalam usahatani.

    BalasHapus
  20. Pengendalian secara perorangan atau kelompok pasti memiliki perbedaan hasil. Apa kelebihan dan kelemahan pengendalian gulma secara perorangan dan kelompok?
    Terima kasih pak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo menurut saya
      1.Bila kita lihat pengendalian gulma yang dilakukan dari segi luas lahan,jika Luas lahan yang dilakukan untuk mengendalikan gulma cukup luas tentunya waktu yang dibutuhkan untuk mengendalikan gulma secara berkelompok lebih cepat dan singkat dibanding secara perorangan dalam kegiatan pengendalian gulma
      2.Bila dilihat dari segi biaya
      Tentunya jika pengendalian gulma dilakukan secara perorangan maka biaya yang dikeluarkan tentunya lebih kecil dibanding pengendalian secara berkelompok yang membutuhkan banyak tenaga.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  21. Baik pak
    Disini saya ingin bertanya, berkaitan dengan ketiga hal yang telah dijelaskan diatas mengenai perencanaan, pelaksanaan dan sarah terima, apakah di Indonesia ketiga hal tersebut sudah diterapkan dan dilaksanakan? Dan jika belum diterapkan apa saja yang perlu dilakuakan pemerintah dalam melaksanakan ketiga hal tersebut sehingga dalam proses pengendalian gulma dapat berjalan dengan baik
    Terima kasih Pak
    Mohon penjelasannya

    BalasHapus
  22. Apa yang di maksud dengan pihak internal dan pihak eksternal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pihak internal itu seperti pihak yang menyelenggarakan usaha dan hubungan langsung dengan petani.Kemudian pihak eksternal itu seperti pihak yang berkepentingan dengan petani tetapi tidak berlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dengan petani tersebut.

      Hapus
  23. Mengapa sera terima perlu dilakukan sebagai bagian dari pengelolaan program/kegiatan pengendalian gulma?

    BalasHapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. Baik pak
    Disini saya ingin bertanya, berkaitan dengan ketiga hal yang telah dijelaskan diatas mengenai perencanaan, pelaksanaan dan sarah terima, apakah di Indonesia ketiga hal tersebut sudah diterapkan dan dilaksanakan? Dan jika belum diterapkan apa saja yang perlu dilakuakan pemerintah dalam melaksanakan ketiga hal tersebut sehingga dalam proses pengendalian gulma dapat berjalan dengan baik
    Terima kasih Pak
    Mohon penjelasannya

    BalasHapus
  26. Terima kasih pak atas materinya,
    apakah ketika melakukan pengalihan progam dapat meminimalisir perkembangan gulma pada budidaya tanaman?

    BalasHapus
  27. Terima Kasih Pak atas materinya
    Pada materi diatas dikatakan bahwa :"Melalui perencanaan/perancangan program, tujuan pengendalian gulma yang telah berhasil ditetapkan pada tahap penilaian diklasifikasikan menjadi tingkatan keluaran, hasil, dan sasaran untuk kemudian digunakan untuk menyusun matriks kerangka kerja logis (logical framework matrix)."
    Yang ingin Saya tanyakan pak
    Apabila tujuan pengendalian gulma belum mencapai tahap keberhasilan,Apakah matriks kerangka kerja logis masih tetap dapat disusun?

    BalasHapus
  28. Saya ingin bertanya pak apa saja produk-produk yang memberikan kontribusi terhadap sektorak atau nasional dan kontribusi jangka panjang..
    Terimaksih mohon penjelasannya pak🙏

    BalasHapus
  29. Terima kasih materinya pak...
    Berkaitan dengan evaluasi(evalution) di jelaskan tentang mempromosikan akuntabilitas dan pembelajaran..
    Yang saya tanyakan apa yang di maksud dengan mempromosikan akuntabilitas?
    Makasih pak...

    BalasHapus
  30. Terima kasih pak atas matetinya
    Pemanatauan dilaksanakan sendiri bersamaan dengan pelaksanaan program atau kegiatan terutama untuk menentukan capaian tujuan pada tingkatan keluaran.
    Pertanyaan sya pak
    Bagaimana cara menentukan pemantauan dengan pelaksanaan program pada tingkatan keluaran?

    Terima kasih pak

    BalasHapus
  31. mengapa sebelum suatu kegiatan/program pengendalian gulma dilaksanakan, terlebih dahulu perlu dilakukan penilaian (assessment) permasalahan gulma.?
    dan bagaimana gun nya.

    BalasHapus
  32. Sebagaimana telah diuraikan, pemantauan seharusnya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan oleh pihak internal, sedangkan evaluasi dilakukan tersendiri oleh pihak eksternal. Di sini yang mau saya tanyakan adalah mengapa pemantauan di lakukan secara bersamaan oleh pihak internal dan evaluasi di lakukan sendiri oleh pihak eksternal....kenapa tidak kedua duanya dilakukan secara bersamaan oleh pihak internal dan eksternal??
    Terimakasih

    BalasHapus
  33. Selamat bu🙏
    Baik terima kasih atas materi yang telah dipaparkan..
    Yang saya mau tanyakan bahwa berdasarkan hasil analisis permasalahan dan analisia pemangku kepentingan tersebut selanjutnya dilakukan analisis tuhjuan dengan menggunakan teknik pohon tujuan..
    Nahh pertanyaannya coba jelaskan apa itu arti dan fungsi teknik pohon tujuan yang dilakukan oleh analisis tujuan seeta memberikan salah satu contoh kongkrit mengenai teknik pohon tujuan..
    Terima kasih bu🙏🙏

    BalasHapus
  34. Pada tingkat petani, petani sebenarnya selalu melaksanakan pengendalian gulma, hanya saja pada umumnya kurang terencana dan sering tidak diperhitungkan sebagai biaya usahatani.
    Mengapa pada tingkat petani pengendalian terhadap gulma kurang terencana, faktor apa yang mempengaruhi hal tersebut?
    Terimakasih🙏

    BalasHapus
  35. Selamat pagi ibu
    Baik terima kasih atas materi yang telah dipaparkan.

    Yang saya mau tanyakan apakah perencanaan kegiatan pengendelian gulma pada tanaman dapat menjadi suatu langkah yang efisien dalam proses pengendalian gulma.

    Terima kasih ibu🙏.

    BalasHapus
  36. selamat pagi,terima kasih atas paparan materi yang diberikan.
    Baik disini saya mau bertanya mengapa penilaian menjadi dasar dari tahap pengelolaan kegiatan/program pengendalian gulma?
    Terima Kasih🙏🙏

    BalasHapus
  37. Baik terima Kasih
    Dalam materi dijelaskan bahwa "Berdasarkan hasil analisis permasalahan dan analisis pemangku kepentingan tersebut selanjutnya dilakukan analisis tujuan dengan menggunakan teknik pohon tujuan"
    Apakah yang dimaksud dengan teknik pohon tujuan?

    Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang di Maksud dengan Teknik pohon Tujuan itu merupakan
      Pembuatan dalam proses perencanaan pohon masalah yang selalu takan lepas dari pohon tujuan dan pohon tujuan digunakan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan dan keluaran yang diperlukan serta dampak yang dituju.
      Terima kasih

      Hapus
  38. Baik terima kasih atas materi yang diberikan, dimateri tadi dijelaskan bahwa Pada tingkat petani, petani sebenarnya selalu melaksanakan pengendalian gulma, hanya saja pada umumnya kurang terencana dan sering tidak diperhitungkan sebagai biaya usahatani. Untuk memperbaiki keadaan ini maka pengendalian gulma perlu direncanakan pada tingkat pemerintah maupun pada tingkat petani. Perencanaan pada tingkat pemerintah merupakan perencanaan program atau proyek, sedangkan pada tingkat petani merupakan perencanaan kegiatan usahatani, baik secara perorangan maupun kelompok, tetapi sesuai dengan perinsip perlindungan tanaman maka sebaiknya secara kelompok.
    Mohon jelaskan apakah ada perubahan setelah mengikuti direncanakan pada tingkat pemerintah maupun pada tingkat petan?
    Jika ada mohon jelaskan perubahan apa yang terjadi ?

    Terima kasih ibu🙏

    BalasHapus
  39. Jelaskan apa yang membedakan sehingga pemantauan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan oleh pihak internal, sedangkan evaluasi dilakukan tersendiri oleh pihak eksternal.
    Terima kasih

    BalasHapus
  40. Selamat pagi
    Terima kasih ibu atas materinya, mohon menjelaskan
    Apakah Serah terima (transition) merupakan langkah untuk mengakhiri atau mengubah dukungan program pemerintah kepada masyarakat dan menyerahkan kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil yang telah dicapai. Sudah diterapkan di kabupaten Kupang???? Sehingga kebanyakan petani di kabupaten Kupang dalam melakukan pengendalian gulma dilakukan secara perorangan!!!!
    Terima kasih🙏


    BalasHapus
  41. Baik terima kasih atas materi yang di jelaskan. Pada materi di atas di jelaskan Pelaksanaan (implementation) kegiatan/program pengendalian gulma dapat dilakukan oleh petani secara perorangan, petani secara berkelompok, atau pemerintah.
    Yang saya ingin tanyakan apakah pemerintah sudah turun lapangan untuk melaksanakan program pengendalian gulma?

    BalasHapus