Uraian
Sebelum suatu kegiatan/program pengendalian gulma dilaksanakan maka terlebih dahulu perlu dilakukan penilaian (assessment) permasalahan gulma. Penilaian permasalahan gulma merupakan proses untuk menentukan alasan yang tepat mengapa pengendalian gulma perlu direncanakan/dirancang. Penilaian permasalahan gulma perlu didukung dengan informasi mengenai karakteristik permasalahan yang dihadapi dan para pihak yang terkait serta disertai dengan tujuan yang diharapkan dari kegiatan/program pengendalian yang akan dilaksanakan. Tujuan penilaian adalah untuk memahami keadaan terkini secara kontekstual, mengidentifikasi dan memahami permasalahan gulma yang terjadi, mengidentifikasi peluang, kapasitas, dan sumberdaya yang tersedia, memahami bagaimana berbagai pihak dapat dilibatkan, serta memutuskan kelayakan dan menentukan prioritas. Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis permasalahan dan analisis pemangku kepentingan. Analisis permasalahan dilakukan untuk menentukan akar permasalahan atau permasalahan kunci dari berbagai jenis permasalahan yang berhasil diidentifikasi dengan menggunakan teknik pohon permasalahan, sedangkan analisis pemangku kepentingan dilakukan untuk menentukan pihak-pihak mana yang akan dapat diajak bekerjasama atau yang akan menentang. Berdasarkan hasil analisis permasalahan dan analisis pemangku kepentingan tersebut selanjutnya dilakukan analisis tujuan dengan menggunakan teknik pohon tujuan. Penilaian merupakan dasar dari tahap pengelolaan kegiatan/program pengendalian gulma berikutnya, yaitu perencanaan/perancangan kegiatan/program pengendalian gulma.
Gambar 5.16. Teknik analisis permasalahan dan analisis tujuan dalam penilaian permasalahan gulma: (a) teknik pohon permasalahan dan (b) teknik pohon tujuan. Pohon tujuan ditentukan dengan mengajikan pertanyaan jika permasalahan yang dihadapi demikian maka apa yang ingin dicapai dari mengatasi permasalahan tersebut
Perencanaan/perancangan (planning/design) kegiatan pengendalian gulma merupakan suatu proses untuk menentukan bagaimana akar permasalahan atau permasalahan kunci yang telah berhasil diidentifikasi melalui proses penilaian akan ditangani dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia dan para pihak yang terkait. Perencanaan/perancangan kegiatan pengendalian gulma perlu dilakukan sebagai dasar untuk menentukan cara pengendalian yang akan digunakan dan bagaimana mengkombinasikannya menjadi strategi pengendalian, bagaimana menyiapkan sarana yang diperlukan, menentukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan serta alternatifnya, menentukan cara untuk mengukur kemajuan yang dicapai yang keseluruhannya disajikan dalam dokumen rencana/rancangan program pengendalian gulma. Melalui perencanaan/perancangan program, tujuan pengendalian gulma yang telah berhasil ditetapkan pada tahap penilaian diklasifikasikan menjadi tingkatan keluaran, hasil, dan sasaran untuk kemudian digunakan untuk menyusun matriks kerangka kerja logis (logical framework matrix). Matriks kerangka kerja logis memuat hierarki tujuan, indikator, cara verifikasi, dan asumsi pencapaian setiap hierarki tujuan. Perencanaan/preancangan program yang didasarkan atas hasil penilaian permasalahan dan menyajikan tujuan yang ingin dicapai secara hierarkis dikenal dengan perencanaan/preancangan dengan menggunakan pendekatan kerangka kerja logis (logical framework approach).
Tabel 5.8. Format matrik kerangka kerja logis untuk menyusun kegiatan/program pengendalian gulma
Hirarki Tujuan
|
Ringkasan
|
Indikator
|
Cara verifikasi
|
Asumsi
|
1. Sasaran 1
|
||||
1.1. Hasil 1
|
||||
1.1.1. Keluaran 1
|
||||
1.1.1.1. Kegiatan 1
|
||||
1.1.1.2. Kegiatan 2
|
||||
Dst.
|
||||
1.1.2. Keluaran 2
|
||||
1.1.2.1. Kegiatan 1
|
||||
1.1.2.2. Kegiatan 2
|
||||
Dst.
|
||||
1.2.4. Keluaran 3
|
||||
Dst.
|
||||
1.2. Hasil 2
|
||||
Dst.
|
Hirarki tujuan dalam matriks kerangka kerja logis terdiri atas:
- Sasaran: produk yang memberikan kontribusi terhadap pada tujuan sektoral atau nasional dan kontribusi terhadap dampak jangka panjang dan merupakan konsekuensi dari tercapainya sejumlah hasil. Sasaran bersifat kontributif, artinya ikut menyumbang, sehingga bukan seluruhnya merupakan produk program atau proyek.
- Hasil: produk lanjutan yang dicapai secara keseluruhan, langsung maupun tidak langsung, sebagai konsekuensi dari tercapainya sejumlah sasaran melalui pelaksanaan beberapa kegiatan program atau proyek
- Keluaran: produk langsung dan nyata yang dicapai melalui pelaksanaan satu kegiatan program atau proyek
Pelaksanaan (implementation) kegiatan/program pengendalian gulma dapat dilakukan oleh petani secara perorangan, petani secara berkelompok, atau pemerintah. Siapapun yang melaksanakan maka sarana yang diperlukan, tenaga kerja, dan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan perlu dilakukan sesuai dengan rencana. Untuk itu maka pelaksanaan perlu disertai dengan pemantauan (monitorting) yang merupakan proses pengumpulan informasi secara rutin untuk menunjukkan bahwa sarana telah disediakan dan kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan proses dan jadwal yang telah ditetapkan dalam rencana/rancangan kegiatan/program. Pemantauan perlu dilaksanakan untuk menyampaikan informasi mengenai kemajuan pelaksanaan program kepada mitra, memahami perubahan mengenai perubahan sebagaimana yang diinginkan dalam rancangan program, memudahkan pelaksanaan dengan memberikan informasi mengenai perlunya perubahan, mendorong pelaksanaan agar lebih dipergiat, dan memberikan informasi terhadap langkah evaluasi. Pemantauan dilaksanakan sendiri bersamaan dengan pelaksanaan program/kegiatan terutama untuk menentukan capaian tujuan pada tingkatan keluaran.
Setelah kegiatan/program sebagaimana yang dijadwalkan selesai dilaksanakan maka dilakukan evaluasi (evaluation) yang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menilai secara sistematik dan obyektif relevansi, kinerja dan keberhasilan, atau kekurangan bilamana terjadi demikian, dari suatu kegiatan/program pengendalian gulma yang sudah selesai dilaksanakan sampai pada tahap tertentu. Evaluasi dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai apa yang berhasil dilakukan, apa yang tidak, dan mengapa demikian, menentukan apakah asumsi yang mendasari program atau proyek adalah valid atau bukan, menentukan efisiensi, konsistensi, keefektifan, relevansi, dan keberlanjutan kegiatan/program, memberikan panduan bagi pengambil keputusan dalam mereproduksi program atau proyek yang berhasil, memberikan penghargaan atas capaian mitra, mendokumentasikan pengetahuan dan topik penting untuk tujuan melakukan lobi, dan mempromosikan akuntabilitas dan pembelajaran. Berbeda dengan pemantauan, evaluasi dilakukan oleh pihak eksternal terhadap tujuan pada tingkatan hasil dan sasaran. Pada banyak program pemerintah, evaluasi digabungkan dengan pemantauan dan biasa disebut monev (monitoring and evaluation). Sebagaimana telah diuraikan, pemantauan seharusnya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan oleh pihak internal, sedangkan evaluasi dilakukan tersendiri oleh pihak eksternal.
Hasil evaluasi digunakan bukan sekedar untuk menentukan apakah indikator telah tercapai atau belum, dengan kata lain kegiatan telah berhasil atau gagal, melainkan digunakan untuk proses pembelajaran guna memperbaiki kekurangan yang terjadi dan mencegah terjadinya kegagalan yang sama di masa depan. Oleh karena itu, evaluasi perlu ditindaklanjuti dengan perenungan (reflection) untuk mengajak semua pihak bersama-sama menganalisis hasil evaluasi dan membuat keputusan mengenai perubahan yang perlu dilakukan terhadap kegiatan/program. Perenungan dilakukan dengan tujuan untuk menjamin pelajaran yang diperoleh dapat diterjemahkan ke dalam perubahan yang positif, menumbuhkan dan mengembangkan pemahaman dan pengetahuan untuk memungkinkan dilakukan perbaikan pada perencanaan/perancangan kegiatan/program pada waktu-waktu mendatang, membantu untuk memahami arti penting bekerja bersama, mensistematisasi cara organisasi dan individu dapat melakukan pembelajaran bersama, dan mendorong pengembangan profesi secara berkelanjutan. Bila kegiatan pengendalian gulma dilaksanakan oleh petani sendiri maupun berkelompok maka perenungan merupakan tahap terakhir, tetapi bila dilaksanakan oleh pemerintah maka tahap terakhir yang harus dilakukan adalah serah terima kepada masyarakat.
Serah terima (transition) merupakan langkah untuk mengakhiri atau mengubah dukungan program pemerintah kepada masyarakat dan menyerahkan kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil yang telah dicapai. Tujuan pengalihan program adalah untuk menyiapkan dan mengelola rancangan dan pelaksanaan program selanjutnya oleh masyarakat sedemikian rupa sehingga hasil dan sasaran program pengendalian gulma yang dicapai dapat dilanjutkan oleh masyarakat sendiri. Langkah-langkah yang perlu dilakukan pada tahap serah terima adalah memasukan pembahasan mengenai keberlanjutan sebagaimana yang telah direncanakan pada tahap penilaian, menyajikan ringkasan mengenai isu keberlanjutan sebagaimana yang telah diuraikan pada rencana/rancangan program, menyepakati pelaksanaan oleh masyarakat setelah proses serah terima, menentukan strategi serah terima sebagaimana direkomendasikan pada tahap evaluasi, dan melakukan pembahasan terhadap strategi dan proses pengalihan bersama masyarakat.
Keseluruhan proses yang dilaksanakan mulai dari penilaian sampai pada serah terima merupakan tahap-tahap pelaksanaan kegiatan/program yang saling berkaitan dalam suatu urutan melingkar sehingga disebut daur pengelolaan kegiatan/program. Sebagai suatu pengelolaan sebagaimana diamatkan dalam PHT maka pengendalian gulma perlu dilaksanakan melalui daur pengelolaan yang terencana supaya dapat dikatakan sebagai berdasarkan sistem PHT. Tanpa melalui tahap-tahap pengelolaan tersebut maka bagaimanapun cara pengendalian dikombinasikan, apapun sarana yang digunakan, siapapun pihak yang dilibatkan, suatu kegiatan/program pengendalian gulma sebenarnya belum dapat dikatakan sebagai benar-benar merupakan sebuah pengelolaan gulma secara terpadu.
Latihan
Chromolaena odorata kini mendominasi lahan pertanian dan perumputan ternak di Pulau Timor dan Pulau Sumba. Bayangkan diri Anda kelak menjadi seorang Kepala Dinas Pertanian di salah satu kabupaten di kedua pulau tersebut. Ajaklah beberapa teman sebagai pemangku kepentingan untuk melakukan penilaian permasalahan dan menyusun rencana program pengendalian gulma tersebut dengan pendekatan kerangka kerja logis.
Rangkuman
Pengendalian gulma merupakan bagian dari tindakan perlindungan tanaman yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan harus dilaksanakan dengan sistem PHT. Sesuai dengan falsafah, konsep, dan pelaksanaannya di Indonesia, PHT sebenarnya bukanlah pengendalian melainkan pengelolaan sehingga terhadap gulma sebagai OPT sesuai dengan konsep pengelolaan gulma secara terpadu sebagaimana kini dikembangkan di negara-negara maju. Untuk benar-benar dapat mewujudkan pengendalian gulma sebagai pengelolaan gulma maka pengendalian perlu dilakukan melalui tahap-tahap pengelolaan kegiatan/program dalam satu daur yang utuh.
Glosarium
- evaluasi: kegiatan yang dilakukan untuk menilai secara sistematik dan obyektif relevansi, kinerja dan keberhasilan, atau kekurangan bilamana terjadi demikian, dari suatu kegiatan/program pengendalian gulma yang sudah selesai dilaksanakan sampai pada tahap tertentu.
- hasil: produk lanjutan yang dicapai secara keseluruhan, langsung maupun tidak langsung, sebagai konsekuensi dari tercapainya sejumlah sasaran melalui pelaksanaan beberapa kegiatan program atau proyek
- keluaran: produk langsung dan nyata yang dicapai melalui pelaksanaan satu kegiatan program atau proyek
- matriks kerangka kerja logis: dokumentasi dari produk yang dihasilkan melalui proses pendekatan kerangka kerja logis.
- pelaksanaan: kegiatan/program pengendalian gulma dapat dilakukan oleh petani secara perorangan, petani secara berkelompok, atau pemerintah. siapapun yang melaksanakan maka sarana yang diperlukan, tenaga kerja, dan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan perlu dilakukan sesuai dengan rencana.
- pendekatan kerangka kerja logis: proses analitik untuk merancang struktur dan mensistematisasi proses analisis terhadap suatu prakarsa program atau proyek;
- cara berpikir logis yang terdiri atas analisis situasi (yang mencakup analisis permasalahan, analisis pemangku kepentingan, analisis tujuan, analisis strategi alternatif, dan pengaitan hasil analisis situasi dengan matriks kerangka kerja logis) serta pengisian matriks kerangka kerja logis.
- perencanaan/perancangan: kegiatan pengendalian gulma merupakan suatu proses untuk menentukan bagaimana akar permasalahan atau permasalahan kunci yang telah berhasil diidentifikasi melalui proses penilaian akan ditangani dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia dan para pihak yang terkait.
- penilaian: proses untuk menentukan alasan yang tepat mengapa pengendalian gulma perlu direncanakan/dirancang.
- perenungan: proses untuk mengajak semua pihak bersama-sama menganalisis hasil evaluasi dan membuat keputusan mengenai perubahan yang perlu dilakukan terhadap kegiatan/program.
- sasaran: produk yang memberikan kontribusi terhadap pada tujuan sektorak atau nasional dan kontribusi terhadap dampak jangka panjang dan merupakan konsekuensi dari tercapainya sejumlah hasil. Sasaran bersifat kontributif, artinya ikut menyumbang, sehingga bukan seluruhnya merupakan produk program atau proyek.
- serah terima: langkah untuk mengakhiri atau mengubah dukungan program pemerintah kepada masyarakat dan menyerahkan kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil yang telah dicapai.
Setiap mahasiswa wajib menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan terhadap setiap matri kuliah di dalam kotak komentar yang disediakan di bawah materi. Mahasiswa wajib mengomentari dan.atau menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya, minimal terhadap komentar dan/atau pertanyaan satu mahasiswa dalam satu materi.
Batas akhir menyampaikan komentar terhadap materi ini adalah Selasa, 19 November 2019. Batas akhir ini tidak akan diperpanjang. Komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan melampaui tanggal tersebut akan diabaikan. Sampaikan komentar dan/ayau pertanyaan secara singkat dan jelas tanpa perlu didahului dengan sapaan.
Terimakasih atas materinya pak..
BalasHapusYang ingin saya tanyakan:
Apakah perencanaan kegiatan pengendalian gulma pada tanaman dapat menjadi suatu langkah yang efisien dalam proses pengendalian gulma?
Terimakasih pak...
Segala sesuatunya perlu dimulai dengan perencanaan. Kuliah juga sebaiknya perlu direncanakan sejak awal. Jika direncanakan dengan baik, kapan mengikuti kuliah, kapan membaca materi kuliah, kapan mengerjakan laporan, pasti hasilnya akan lebih efisien, dibandingkan dengan baru membaca materi kuliah ketika akan mengikuti ujian.
HapusSelamat pagi Bapak. Terimakasi atas materi yang telah diberikan kepada kami.disini saya mau bertanya pa,karna seprti yang telah dijelaskan bahwa seharusnya pemantauan evaluasi itu jalan bersamaan dengan pihak internal.tetapi disini evaluasi dilakukan sendiri oleh pihak ekternal.jadi pertanyaan saya faktor apa yang menyebabkan pihak internal dan evaluasi pihak eksternal bisa berjalan sendiri?terimakasi
BalasHapusMenilai implementasi kegiatan dilakukan melalui pemantauan (monitoring) dan evaluasi (evaluation). Pemantauan dilakukan oleh kalangan internal, artinya pihak yang melaksanakan program. Evaluasi dilaksanakan oleh kalangan eksternal, artinya oleh pihak yang tidak terlibat dalam pelaksanaan program. Hasil pemantauan dan evaluasi kemudian digabungkan untuk menjadi lebih objektif. Bagaimana kalau ujian dilakukan oleh mahasiswa sendiri, apakah hasilnya akan objektif?
HapusSelamat sore Pak
BalasHapusBaik Pak saya Ingin Bertanya
tahap Tahap apa saja Yang diperlukan dalam Program atau Kegiatan pengendalian untuk melindungi tanaman terhadap Gulma
Terimkasih pak
Saya ingin membantu menjawab pertanyaan dari teman arin.
HapusTahap-tahapnya tdd;
1. Penilaian masalah dan tujuan (assessment of problems and objectives): merupakan tahap untuk menentukan alasan yang tepat mengapa kegiatan perlindungan tanaman perlu dilakukan dan apa tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut
2. Perencanaan/perancangan (planning/design): merupakan tahap untuk menentukan bagaimana akar permasalahan atau permasalahan kunci yang telah berhasil diidentifikasi melalui proses penilaian akan ditangani dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia dan para pihak yang terkait.
3. Pelaksanaan dan pemantauan (implementation and monitoring):
merupakan tahap pelaksanaan kegiatan sebagaimana direncanakan dan pengumpulan informasi secara rutin untuk menunjukkan pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan proses dan jadwal yang telah ditetapkan dalam rencana/rancangan kegiatan perlindungan tanaman yang telah disusun dan disepakati
4. Evaluasi (evaluation): merupakan tahap yang dilakukan untuk menilai secara sistematik dan obyektif relevansi, kinerja dan keberhasilan, atau kekurangan bilamana terjadi demikian, dari suatu kegiatan perlindungan tanaman yang sudah selesai dilaksanakan sampai pada tahap tertentu atau, untuk program pemerintah, menjelang serah terima kepada masyarakat
5. Refleksi/pembelajaran (reflection/learning): merupakan tahap untuk mengajak semua pihak bersama-sama mempelarai dan merenungkan hasil evaluasi dan membuat keputusan mengenai perubahan yang perlu dilakukan terhadap program
6. Pengalihan (transfer/handover): merupakan tahap untuk mengakhiri atau mengubah dukungan pelaksana kegiatan kepada masyarakat, dan mengalihkan kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil program yang telah dicapai.
Bagaimana usahatani untuk memperbaiki keadaan ini maka pengendalian gulma perlu direncanakan pada tingkat pemerintah merupakan perencanaan program atau proyek?
BalasHapusMaaf saya kurang dapat memahami pertanyaannya, mohon memperbaiki kalimatnya.
HapusTerimakasih atas materi yang telah diberikan pak.
BalasHapusPada materi tersebut bahwa evaluasi itu perlu di tindaklanjuti dengan perenungan yaitu dengan tujuan yang sudah tercantum pada materi tersebut.
Yang mau saya tanyakan di sini,apakah evaluasi tersebut sudah mendapatkan respond dari masyarakat khususnya para petani yang ada di Indonesia...?
Mohon penjelasannya pak.
Evaluasi dilaksanakan oleh Tim Evaluasi yang tidak boleh sama dengan pihak yang melaksanakan implementasi program. Ketika melaksanakan evaluasi, Tim Evaluasi harus berkunjung ke lokasi implementasi kegiatan untuk menanyakan bagaimana respons (tanggapan) masyarakat terhadap implementasi kegiatan.
HapusTerima kasih saya mau bertanya pak:
BalasHapusApa pebedaan dari konsistensi dan relevansi?
Konsistensi adalah ketetapan dan kemantapan dalam bertindak
HapusSedangkan relevansi adalah keterkaitan,hubungan atau kecocokan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDijelaskan bahwa hasil merupakan produk lanjutan yang dicapai secara keseluruhan,langsung maupun tidak langsung. Yang ingin saya tanyakan pak, produk lanjutan secara keseluruhan yang tidak langsung itu seperti apa?
BalasHapusPahami dulu bahwa untuk memperoleh hasil, Anda perlu melaksanakan BEBERAPA kegiatan. Setiap kegiatan menghasilkan KELUARAN. Untuk mencapai HASIL diperlukan kombinasi beberapa KELUARAN. Seluruh KELUARAN yang memungkinkan tercapainya HASIL merupakan produk lanjutan langsung. Hal-hal lain yang juga berkontribusi tercapainya HASIL, selain KELUARAN yang telah ditetapkan, merupakan produk lanjutan tidak langsung.
HapusTerima kasih untuk materinya Pak.
BalasHapusSaya ingin bertanya faktor apa yang menyebabkan,kadang kala program yang telah dirancang pemerintah terhenti di tengah jalan tanpa adanya keberlanjutan??
Ada banyak faktor, salah satu di antaranya mungkin pada saat direncanakan tidak dilakukan analisis permasalahan dan analisis pemangku kepentingan sehingga dalam pelaksanaannya terjadi konflik. Misalnya, dalam pembangunan bendungan terjadi konflik pembebasan lahan.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih materinya pak
BalasHapussaya mau bertanya:Mengapa dalam pengendalian gulma perlu dilakukan melalui tahap-tahap pengolahan kegiatan/program dalam satu daur yang utuh?
Seperti pada kuliah, anda mendaftar, lalu mengikuti kuliah, mengikuti praktikum, mengerjakan tugas, dsb., dan mengikuti ujian, sebelum ditentukan Anda lulus atau tidak dan jika lulus, dengan nilai berapa.
HapusTerimah kasih Pak untuk materinya,
BalasHapusSaya mau bertanya, Jelaskan program apa saja yang di lakukan pemerintah dalam program pengendalian gulma untuk mengantisipasi bila terjadi eksplosi?
Terimah kasih Pak untuk materinya,
BalasHapusSaya mau bertanya, Jelaskan program apa saja yang di lakukan pemerintah dalam program pengendalian gulma untuk mengantisipasi bila terjadi eksplosi?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPertanyaan kurang sesuai dengan topik materi kuliah.
HapusTerimakasih atas materinya pak.
BalasHapusYang ingin saya tanyakan
Apa yang dimaksud dengan teknik pohon tujuan ?
Trimakasih pak.
Yang di Maksud dengan Teknik pohon Tujuan itu merupakan
HapusPembuatan dalam proses perencanaan pohon masalah yang selalu takan lepas dari pohon tujuan. Hal ini sendiri mengandung intisari bahwa segala permasalahan yang tersaji harus diselesaikan secara berurutan, hubunga keduanya bagaikan kesatuan yang tidak dipisahkan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMengapa PHT bukanlah pengendalian melainkan pengelolaan? Jelaskan
BalasHapusSebagaimana telah diuraikan pada materi sebelumnya, perlindungan tanaman di Indonesia dilakukan dengan menggunakan sistem PHT. Juga sudah dijelaskan bahwa pengendalian dalam PHT sesungguhnya adalah pengelolaan, terutama sejak dilaksanakannya PHT Sekolah Lapang. Karena perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem pengelolaan (management), maka pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman perlu dilaksanakan dengan mengikuti daur pengelolaan program (prgram management cycle). Materi ini dan dua materi berikutnya menguraikan mengenai penerapan daur pengelolaan dalam pelaksanaan program perlindungan tanaman. Uraian diberikan dengan menggunakan contoh dari bidang lain karena pustaka mengenai daur pengelolaan dalam pelaksanaan perlindungan tanaman masih sangat terbatas.
HapusSeiring dengan perkembangan dari PHT Ambang Ekonomi menjadi PHT Sekolah Lapang maka pelaksanaan PHT di Indonesia berubah dari pengendalian menjadi pengelolaan. Perubahan ini ditandai dengan pelibatan petani yang terorganisasi dalam kelompok tani untuk secara langsung dalam pengambilan keputusan pengendalian OPT. Karena PHT sudah berubah dari pengenadlian menjadi pengelolaan maka pelaksanaan kegiatan/tindakan perlindungan tanaman sebaiknya dilakukan dengan mengikuti daur pengelolaan sebagaimana dalam pelaksanaan program dalam bidang lain. Namun demikian, pustaka mengenai pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman dengan menggunakan pendekatan daur pengelolaan ternyata sangat terbatas
Terima kasih pak atas materinya
BalasHapusBaik pak, yang ingin saya tanyakan :
Faktor-faktot apa saja yang terjadi pada permasalahan gulma, berdasarkan hasil analisis permasalahan dan analisis pemangku kepentingan?
Sangat bergantung pada gulma apa, pada tanaman apa, dan di lokasi yang mana. Silahkan coba cari satu gulma Jasinto ketahui ada di kampung pada tanaman yang ada di sama dan lakukan analisis permasalahannya. Tentukan pihak mana yang terkait dan lakukan analisis pemangku kepentingannya. Analisis permasalahan dan analisis kepentingan tidak bisa dilakukan tanpa mengetahui gulmanya apa, pada tanaman apa, dan di mana.
HapusShalom malam pak
BalasHapusBaik sya bertanya pak.
Sebutkan tahap-tahap pelaksanaan kegiatan/program yang saling berkaitan dalam suatu urutan melingkar?
Silahkan baca materi kembali dan setelah mengerti silahkan sebutkan sendiri.
HapusTerima kasih pak,atas materinya yang telah dijelaskan diatas bahwa Pada tingkat petani, petani sebenarnya selalu melaksanakan pengendalian gulma, hanya saja pada umumnya kurang terencana dan sering tidak diperhitungkan
BalasHapussebagai biaya usahatani.
Yang ingin saya tanyakan :
Faktor-faktor apa saja yang dalam pengendalian gulma oleh petani umumnya kurang terencana dan sering tidak diperhitungkan dalam usahatani.
Pengendalian secara perorangan atau kelompok pasti memiliki perbedaan hasil. Apa kelebihan dan kelemahan pengendalian gulma secara perorangan dan kelompok?
BalasHapusTerima kasih pak..
Kalo menurut saya
Hapus1.Bila kita lihat pengendalian gulma yang dilakukan dari segi luas lahan,jika Luas lahan yang dilakukan untuk mengendalikan gulma cukup luas tentunya waktu yang dibutuhkan untuk mengendalikan gulma secara berkelompok lebih cepat dan singkat dibanding secara perorangan dalam kegiatan pengendalian gulma
2.Bila dilihat dari segi biaya
Tentunya jika pengendalian gulma dilakukan secara perorangan maka biaya yang dikeluarkan tentunya lebih kecil dibanding pengendalian secara berkelompok yang membutuhkan banyak tenaga.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusBaik pak
BalasHapusDisini saya ingin bertanya, berkaitan dengan ketiga hal yang telah dijelaskan diatas mengenai perencanaan, pelaksanaan dan sarah terima, apakah di Indonesia ketiga hal tersebut sudah diterapkan dan dilaksanakan? Dan jika belum diterapkan apa saja yang perlu dilakuakan pemerintah dalam melaksanakan ketiga hal tersebut sehingga dalam proses pengendalian gulma dapat berjalan dengan baik
Terima kasih Pak
Mohon penjelasannya
Apa yang di maksud dengan pihak internal dan pihak eksternal
BalasHapusPihak internal itu seperti pihak yang menyelenggarakan usaha dan hubungan langsung dengan petani.Kemudian pihak eksternal itu seperti pihak yang berkepentingan dengan petani tetapi tidak berlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dengan petani tersebut.
HapusMengapa sera terima perlu dilakukan sebagai bagian dari pengelolaan program/kegiatan pengendalian gulma?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBaik pak
BalasHapusDisini saya ingin bertanya, berkaitan dengan ketiga hal yang telah dijelaskan diatas mengenai perencanaan, pelaksanaan dan sarah terima, apakah di Indonesia ketiga hal tersebut sudah diterapkan dan dilaksanakan? Dan jika belum diterapkan apa saja yang perlu dilakuakan pemerintah dalam melaksanakan ketiga hal tersebut sehingga dalam proses pengendalian gulma dapat berjalan dengan baik
Terima kasih Pak
Mohon penjelasannya
Terima kasih pak atas materinya,
BalasHapusapakah ketika melakukan pengalihan progam dapat meminimalisir perkembangan gulma pada budidaya tanaman?
Terima Kasih Pak atas materinya
BalasHapusPada materi diatas dikatakan bahwa :"Melalui perencanaan/perancangan program, tujuan pengendalian gulma yang telah berhasil ditetapkan pada tahap penilaian diklasifikasikan menjadi tingkatan keluaran, hasil, dan sasaran untuk kemudian digunakan untuk menyusun matriks kerangka kerja logis (logical framework matrix)."
Yang ingin Saya tanyakan pak
Apabila tujuan pengendalian gulma belum mencapai tahap keberhasilan,Apakah matriks kerangka kerja logis masih tetap dapat disusun?
Saya ingin bertanya pak apa saja produk-produk yang memberikan kontribusi terhadap sektorak atau nasional dan kontribusi jangka panjang..
BalasHapusTerimaksih mohon penjelasannya pak🙏
Terima kasih materinya pak...
BalasHapusBerkaitan dengan evaluasi(evalution) di jelaskan tentang mempromosikan akuntabilitas dan pembelajaran..
Yang saya tanyakan apa yang di maksud dengan mempromosikan akuntabilitas?
Makasih pak...
Terima kasih pak atas matetinya
BalasHapusPemanatauan dilaksanakan sendiri bersamaan dengan pelaksanaan program atau kegiatan terutama untuk menentukan capaian tujuan pada tingkatan keluaran.
Pertanyaan sya pak
Bagaimana cara menentukan pemantauan dengan pelaksanaan program pada tingkatan keluaran?
Terima kasih pak
mengapa sebelum suatu kegiatan/program pengendalian gulma dilaksanakan, terlebih dahulu perlu dilakukan penilaian (assessment) permasalahan gulma.?
BalasHapusdan bagaimana gun nya.
Sebagaimana telah diuraikan, pemantauan seharusnya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan oleh pihak internal, sedangkan evaluasi dilakukan tersendiri oleh pihak eksternal. Di sini yang mau saya tanyakan adalah mengapa pemantauan di lakukan secara bersamaan oleh pihak internal dan evaluasi di lakukan sendiri oleh pihak eksternal....kenapa tidak kedua duanya dilakukan secara bersamaan oleh pihak internal dan eksternal??
BalasHapusTerimakasih
Selamat bu🙏
BalasHapusBaik terima kasih atas materi yang telah dipaparkan..
Yang saya mau tanyakan bahwa berdasarkan hasil analisis permasalahan dan analisia pemangku kepentingan tersebut selanjutnya dilakukan analisis tuhjuan dengan menggunakan teknik pohon tujuan..
Nahh pertanyaannya coba jelaskan apa itu arti dan fungsi teknik pohon tujuan yang dilakukan oleh analisis tujuan seeta memberikan salah satu contoh kongkrit mengenai teknik pohon tujuan..
Terima kasih bu🙏🙏
Pada tingkat petani, petani sebenarnya selalu melaksanakan pengendalian gulma, hanya saja pada umumnya kurang terencana dan sering tidak diperhitungkan sebagai biaya usahatani.
BalasHapusMengapa pada tingkat petani pengendalian terhadap gulma kurang terencana, faktor apa yang mempengaruhi hal tersebut?
Terimakasih🙏
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSelamat pagi ibu
BalasHapusBaik terima kasih atas materi yang telah dipaparkan.
Yang saya mau tanyakan apakah perencanaan kegiatan pengendelian gulma pada tanaman dapat menjadi suatu langkah yang efisien dalam proses pengendalian gulma.
Terima kasih ibu🙏.
selamat pagi,terima kasih atas paparan materi yang diberikan.
BalasHapusBaik disini saya mau bertanya mengapa penilaian menjadi dasar dari tahap pengelolaan kegiatan/program pengendalian gulma?
Terima Kasih🙏🙏
Baik terima Kasih
BalasHapusDalam materi dijelaskan bahwa "Berdasarkan hasil analisis permasalahan dan analisis pemangku kepentingan tersebut selanjutnya dilakukan analisis tujuan dengan menggunakan teknik pohon tujuan"
Apakah yang dimaksud dengan teknik pohon tujuan?
Terima Kasih
Yang di Maksud dengan Teknik pohon Tujuan itu merupakan
HapusPembuatan dalam proses perencanaan pohon masalah yang selalu takan lepas dari pohon tujuan dan pohon tujuan digunakan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan dan keluaran yang diperlukan serta dampak yang dituju.
Terima kasih
Baik terima kasih atas materi yang diberikan, dimateri tadi dijelaskan bahwa Pada tingkat petani, petani sebenarnya selalu melaksanakan pengendalian gulma, hanya saja pada umumnya kurang terencana dan sering tidak diperhitungkan sebagai biaya usahatani. Untuk memperbaiki keadaan ini maka pengendalian gulma perlu direncanakan pada tingkat pemerintah maupun pada tingkat petani. Perencanaan pada tingkat pemerintah merupakan perencanaan program atau proyek, sedangkan pada tingkat petani merupakan perencanaan kegiatan usahatani, baik secara perorangan maupun kelompok, tetapi sesuai dengan perinsip perlindungan tanaman maka sebaiknya secara kelompok.
BalasHapusMohon jelaskan apakah ada perubahan setelah mengikuti direncanakan pada tingkat pemerintah maupun pada tingkat petan?
Jika ada mohon jelaskan perubahan apa yang terjadi ?
Terima kasih ibu🙏
Jelaskan apa yang membedakan sehingga pemantauan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan oleh pihak internal, sedangkan evaluasi dilakukan tersendiri oleh pihak eksternal.
BalasHapusTerima kasih
Selamat pagi
BalasHapusTerima kasih ibu atas materinya, mohon menjelaskan
Apakah Serah terima (transition) merupakan langkah untuk mengakhiri atau mengubah dukungan program pemerintah kepada masyarakat dan menyerahkan kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil yang telah dicapai. Sudah diterapkan di kabupaten Kupang???? Sehingga kebanyakan petani di kabupaten Kupang dalam melakukan pengendalian gulma dilakukan secara perorangan!!!!
Terima kasih🙏
Baik terima kasih atas materi yang di jelaskan. Pada materi di atas di jelaskan Pelaksanaan (implementation) kegiatan/program pengendalian gulma dapat dilakukan oleh petani secara perorangan, petani secara berkelompok, atau pemerintah.
BalasHapusYang saya ingin tanyakan apakah pemerintah sudah turun lapangan untuk melaksanakan program pengendalian gulma?