Uraian
Pada Kegiatan Belajar 1 dan Kegiatan Belajar 2 telah diuraikan dasar-dasar kebijakan perlindungan tanaman terhadap gulma. Sebagai kebijakan, perlindungan tanaman terhadap gulma mencakup perlindungan pada tingkat nasional yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan pada tingkat daerah yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota. Berkaitan dengan kebijakan, telah disinggung bahwa kebijakan perlu didasarkan atas pertimbangan teknis. Mengenai pertimbangan teknis pengendalian gulma, konsep pengelolaan gulma terpadu mensyaratkan bahwa pengendalian gulma:
- Merupakan upaya pengelolaan sumberdaya untuk mencegah invasi gulma
- Mengenali dan mengetahui spesies gulma invasif secara memadai
- Menginventarisasi, memetakan, dan memantau perkembangan populasi gulma dan kerusakan yang ditimbulkan
- Mengambil keputusan pengendalian berdasarkan pengetahuan mengenai potensi kerusakan, biaya pengendalian yang diperlukan, dan dampak yang ditimbulkan oleh gulma dan pengambilan keputusan pengendaliannya
- Menggunakan strategi pengendalian yang dapat mencakup satu atau kombinasi beberapa cara untuk menurunkan populasi gulma sampai pada padat populasi yang dapat diterima
- Mengevaluasi efektivitas pengendalian dan dampak yang ditimbulkannya
Pengambilan keputusan pengendalian gulma berarti menentukan kapan gulma harus dikendalikan, bagaimana mengendalikannya, dan bagaimana mengupayakan agar pengendalian yang dilakukan benar-benar dapat mengendalikan gulma secara efisien dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan. Sebagaimana telah diuraikan pada Kegiatan Belajar 3 Modul 3, kemampuan gulma untuk menggaggu, menimbulkan kerusakan, dan bahkan mematikan tanaman dapat terjadi bila gulma berkompetisi dengan tanaman pada saat tanaman berada pada periode kritis pertumbuhannya. Kompetisi oleh gulma terhadap tanaman tidak menggaggu, menimbulkan kerusakan, apalagi mematikan tanaman saat gulma baru berkecambah pada awal musim tanam dan pada saat setelah tanaman cukup kuat untuk menghadapi kompetisi oleh gulma. Periode kritis ini disebut periode kritis kompetisi oleh gulma (critical period of weed competition) dan didefinisikan sebagai:
... selang waktu antara periode terinfestasi-gulma maksimum, atau panjang waktu gulma yang berkecambah bersama tanaman dapat dibiarkan sebelum mulai berkompetisi dengan tanaman dan menyebabkan kehilangan hasil, dan periode bebas-gulma minimum, atau panjang waktu tanaman harus bebas gulma setelah berkecambah (Nieto H. et al. 1968; Zimdahl, 1980; dan Kropff et al., 1993 dalam Bedmar et al., 1999).Namun periode kritis kompetisi tidak harus selalu berarti periode gangguan paling berat sehingga menyebabkan tanaman mengalami kehilangan hasil paling banyak. Untuk keperluan pengambilan keputusan pengendalian diperlukan periode kritis pengendalian (critical period of weed control, disingkat CPWC).
Periode kritis pengendalian gulma merupakan konsep yang menghubungkan kehilangan hasil yang disebabkan oleh gulma dengan ambang ekonomi, yang di dalam konsep pengendalian hama terpadu didefinisikan sebagai padat populasi OPT saat pengendalian harus dilakukan untuk mencegah meningkat mencampai padat populasi pada saat bila dikendalikan, biaya pengendalian akan bernilai sama dengan nilai kehilangan hasil yang dapat diselamatkan. Dalam konsep periode kritis pengendalian gulma, waktu ditetapkan sebagai periode antara saat ketika gulma masih terlalu kecil sehingga tidak perlu dikendalikan karena belum menyebabkan kehilangan hasil yang merugikan dengan saat ketika kemudian setelah tanaman dewasa yang tidak lagi akan mengalami kehilangan hasil yang merugikan meskipun menghadapi kompetisi oleh gulma. Awal dan akhir periode kritis pengendalian biasanya ditentukan atas dasar 90% perolehan hasil relatif dan 10% kehilangan hasil terhadap hasil tanaman bebas gulma
Gulma yang tumbuh setelah periode kritis pengendalian mungkin masih perlu dikendalikan bila menghasilkan biji dalam jumlah besar sehingga akan menginfestasi lahan untuk musim tanam berikutnya atau menjadi inang bagi binatang hama dan patogen. Namun pengendalian terhadap gulma setelah periode kritis pengendalian bersifat fleksibel, tidak sebagaimana terhadap gulma selama periode kritis pengendalian yang harus segera dikendalikan agar tidak menimbulkan kerugian.
Gambar 4.1. Periode kritis pengendalian gulma untuk tanaman kedelai di bagian Utara Iran. Sumbu mendatar menyatakan waktu setelah tanam atau fase pertumbuhan tanaman, sumbu tegak menyatakan hasil relatif terhadap tanaman yang dibiarkan tumbuh bersama gulma selama periode tertentu (bujursangkar) terhadap hasil dari tanaman yang diupayakan tumbuh bebas gulma sampai periode tertentu (bujursangkar miring). Fase pertumbuhan tanaman ditunjukkan dengan tanda panah, V2=daun kedua, V4=daun keempat, V6=daun keenam, R1=mulai berbunga, dan R3=mulai membentuk polong. Sumber: Keramati et al. (2008).
Pada Kegiatan Belajar 3.3 telah diuraikan berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan gulma berkompetisi dengan satu jenis tanaman tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan gulma berkompetisi akan menentukan periode kritis kompetisi gulma dan dengan demikian juga periode kritis pengendalian gulma. Misalnya, periode kritis pengendalian gulma tanaman kapas di Australia ditetapkan dengan mempertimbangkan jenis gulma, kepadatan gulma, dan budidaya dengan jarak tanam berbeda disertai dengan atau tanpa pengairan.
Tabel 4.1. Periode kritis pengendalian gulma pada budidaya kapas dengan dan tanpa pengairan di Australia
Sumber: Charles & Taylor (2009).
Gambar 4.2. Periode kritis pengendalian gulma pada budidaya kapas dengan jarak tanam berbeda terhadap gulma berdaun lebar, gulma berdaun agak lebar, dan gulma rumput
Pengambilan keputusan pengendalian gulma dengan berdasarkan periode kritis pengendalian gulma kini banyak dilakukan di negara-negara maju. Dalam hal ini, petani tentu saja tidak harus menetapkan sendiri atau melalui kelompok tani periode kritis pengendalian gulma. Dengan semakin majunya teknologi informasi dan kepintaran pemerintah negara-negara maju untuk tetap dapat memberikan subsidi kepada petaninya tanpa melanggar ketentuan WTO (World Trade Organization), subsidi kepada petani diberikan dalam bentuk akses terhadap informasi sebagai wujud tatakelola pemerintahan yang baik (good government). Dalam upaya tersebut, misalnya pemerintah Provinsi Ontario di Kanada, dengan dukungan pemerintah federal, mengembangkan layanan online WEEDPRO75 (http://www.weedpro75.com/index.php) yang menyajikan langkah-langkah penentuan periode kritis pengendalian gulma untuk berbagai jenis tanaman penting di provinsi tersebut. Melalui layanan online tersebut petani dapat memperoleh informasi mengenai periode kritis pengendalian gulma melalui empat langkah: (1) memilih jenis tanaman, (2) mengisi data lapangan budidaya tanaman, (3) mengisi data gulma, dan (4) memperoleh hasil. Untuk mengenali jenis-jenis gulma yang harus diisikan pada saat mengisi data gulma, disediakan informasi lengkap untuk identifikasi gulma melalui situs Ontarioweeds.com (http://www. ontarioweeds.com/). Untuk memahami apa sebenarnya periode kritis pengendalian gulma, disediakan informasi yang dapat dengan mudah dipahami berikut contoh periode kritis pengendalian gulma oleh Ontario Ministry of Agriculture, Food, and Rural Affairs (http://www.omafra.gov.on.ca/english/crops/pub75/1critica.htm). Di sana periode kritis pengendalian gulma disebut periode bebas-gulma kritis (critical weed-free period). Tentu saja layanan ini tidak dapat digunakan di luar Provinsi Ontario, mengingat periode bebas-gulma kritis ditentukan sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.
Gambar 4.3. Antarmuka layanan WEEDPRO75 online yang disediakan oleh pemerintah Provinsi Ontario, Kanada, untuk membantu petani menentukan periode kritis pengendalian gulma
Pengambilan keputusan pelaksanaan pengendalian gulma dengan berdasarkan periode kritis, sebagaimana halnya dengan pengambilan keputusan berdasarkan Ambang Ekonomi pada pelaksanaan PHT-AE, mengisyaratkan bahwa pengendalian dilakukan dengan menggunakan herbisida. Pengendalian dengan herbisida yang dilakukan dengan pengambilan keputusan berdasarkan periode kritis pengendalian, dengan demikian, akan mengurangi frekuensi aplikasi herbisida yang diperlukan selama musim tanam. Karena gulma dikendalikan ketika masih berukuran kecil, meskipun padat populasinya tinggi, akan memerlukan dosis yang tidak terlalu tinggi untuk mengendalikannya. Hal ini memungkinkan dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan herbisida terhadap lingkungan hidup akan dapat diminimalisasi. Uraian lebih lanjut mengenai penggunaan herbisida, cara menggunakannya, dan dampak yang dapat ditimbulkannya terhadap lingkungan hidup akan diberikan pada Modul 5.
Latihan
- Pikirkan dan diskusikan dengan teman-teman apa perbedaan dan persamaan antara konsep periode kritis pengendalian gulma dengan konsep ambang ekonomi dalam PHT-AE dan bagaimana dengan kemungkinan penerapannya di Indonesia.
- Kunjungi situs (http://www.weedpro75.com/index.php) dan cobalah ikuti langkah-langkahnya. Cobalah pikirkan, sebagai generasi muda calon pemimpin masa depan, berapa lama kita harus ketinggalan sampai Anda nanti menjadi kepala dinas, bupati, gubernur, menteri pertanian, atau presiden untuk melakukan hal-hal yang dilakukan oleh pemerintah negara-negara maju. Renungkan mengapa untuk mempelajari ilmu gulma diperlukan lebih dari sekedar mempelajari akar, batang, daun, bunga, dan buah gulma.
Gambar 4.4. Informasi mengenai gulma Echinochloa crusgalli yang diberikan melalui WEEDPRO75 sebagai bantuan untuk menentukan periode bebas-gulma kritis: (a) gambar garis, (b) daun, (c) batang, (d) bunga/buah, dan (e) rumpun. Sumber: http://m.ontarioweeds.com/weed.php?w=ECHCG
Rangkuman
Mengingat gulma merupakan OPT maka pengendalian gulma di Indonesia dilakukan sistem PHT. Pengendalian gulma dengan sistem PHT berarti melibatkan pengambilan keputusan mengenai kapan gulma harus dikendalikan, bagaimana mengendalikannya, dan bagaimana mengupayakan agar pengendalian yang dilakukan benar-benar dapat mengendalikan gulma secara efisien dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan. Untuk maksud tersebut digunakan konsep periode kritis pengendalian gulma yang merupakan periode antara saat ketika gulma masih terlalu kecil sehingga tidak perlu dikendalikan karena belum menyebabkan kehilangan hasil yang merugikan dengan saat ketika kemudian setelah tanaman dewasa yang tidak lagi akan mengalami kehilangan hasil yang merugikan meskipun menghadapi kompetisi oleh gulma.
Glosarium
- pengambilan keputusan pengendalian gulma: menentukan kapan gulma harus dikendalikan, bagaimana mengendalikannya, dan bagaimana mengupayakan agar pengendalian yang dilakukan benar-benar dapat mengendalikan gulma secara efisien dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan.
- periode bebas gulma kritis: istilah periode kritis pengendalian gulma yang digunakan di Provinsi Ontario, Kanada
- periode kritis kompetisi oleh gulma: selang waktu antara periode terinfestasi-gulma maksimum, atau panjang waktu gulma yang berkecambah bersama tanaman dapat dibiarkan sebelum mulai berkompetisi dengan tanaman dan menyebabkan kehilangan hasil, dan periode bebas-gulma minimum, atau panjang waktu tanaman harus bebas gulma setelah berkecambah
- periode kritis pengendalian gulma: periode antara saat ketika gulma masih terlalu kecil sehingga tidak perlu dikendalikan karena belum menyebabkan kehilangan hasil yang merugikan dengan saat ketika kemudian setelah tanaman dewasa yang tidak lagi akan mengalami kehilangan hasil yang merugikan meskipun menghadapi kompetisi oleh gulma.
Sofskill dan Tugas
Setiap mahasiswa wajib menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan terhadap setiap matri kuliah di dalam kotak komentar yang disediakan di bawah materi. Mahasiswa wajib mengomentari dan.atau menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya, minimal terhadap komentar dan/atau pertanyaan satu mahasiswa dalam satu materi.
Batas akhir menyampaikan komentar terhadap materi ini adalah Selasa, 29 Oktober 2019. Batas akhir ini tidak akan diperpanjang. Komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan melampaui tanggal tersebut akan diabaikan. Sampaikan komentar dan/ayau pertanyaan secara singkat dan jelas tanpa perlu didahului dengan sapaan.
Dilihat dari penggunaan peptisida yang digunakan oleh petani tidak sesuai dengan dosis penggunaan dalam melakukan pengendalian gulma.bagaimana peran pemerintah dan mahsiswa dalam mengatasi masalah ini. Terimakasi
BalasHapusMaaf sebelum nyh saya ingin mencoba menjawab..
HapusYang harus dilakukan pemerintah adalah memberikan pendidikan kepada para petani secara khusus agar para petani mengerti bahaya pestisida.
Dan yg harus dilakukan mahasiswa adalah memberikan penyuluhan kepada para petani,karena sebagai mahasiswa kita sudah tau dampak buruk dari penggunaan peptisida.
Terimakasih
Terima kasih untuk materi yang telah diberikan.
BalasHapusTerkait dengan pengambilan keputusan pelaksanaan pengendalian gulma dengan berdasarkan periode kritis..." mengisyaratkan bahwa pengendalian dilakukan dengan menggunakan herbisida.
Yang mau saya tanyakan di sini, apakah keputusan yang menggunakan herbisida tersebut sudah merupakan keputusan yang paling tepat dan sudah menjadi keputusan yang terakhir pada gulma yang masih berukuran kecil meskipun padat populasinya tinggi sehingga dikatakan bahwa dengan keputusan tersebut akan mengurangi frekuensi aplikasi herbisida yang di perlukan selama musim tanam dan memungkinkan dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan herbisida terhadap lingkungan akan dapat diminimalisasi.
Terimakasih
Terimakasih untuk materi yg telah bapak berikan.
BalasHapusYg mau saya tanyakan:
Apakah konsep periode kritis pengendalian gulma merupakan konsep yang tepat untuk di lakukan oleh para petani?
Terimakasih pak..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih atas materi yang di berikan pak
BalasHapusYang ingin saya tanyakan mengapa petani bisa memilih cara krisis pengendalian dan apa ada dampak negatifnya dan mengapa krisis pengendalian belum di lakklak oleh petani di Indonesia ?
Terimakasih pak
Selamat Pagi Pak
BalasHapusBaik Pak saya Ingin Bertanya
Bagaimanakah Upaya pengelolaan sumber daya untuk mencegah invasi gulma?
Terimakasih Pak
Slmat pagi pak
BalasHapusSaya mau bertanya
Apakah peranan ilmu gulma dalam pangan Nasional?
Terimakasih pak
Peran ilmu gulma bagi ketahanan pangan Indonesia sama pentingnya dengan ilmu pengendalian hama dan penyakit karena dalam kegiatan budidaya tanaman pangan dan hortikultura) perkembangan gulma di lahan cukup merugikan secara ekonomi. kerugian yang diakibatkan adanya kompetisi antara gulma dan tanaman budidayadapat mencapai 95%. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap ketersediaan pangan nasional.
HapusTerkait dengan materi yang diberikan, di sini saya mau bertanya : jika pengendalian gulma di lakukan tidak pada periode kritis gulma tersebut apakah ada pengaruhnya terhadap kehilangan hasil pada tanaman?? Dan bagaimana perbandingan kehilangan hasil pada saat pengendalian pada periode kritis dan pada saat setelah periode kritis???
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusApakah dalam mengambil keputusan pengendalaian semua jenis gulma sama,ataukah ada pengelompokan berdasarkan jenis gulma dan intensitas kerusakanya?
BalasHapusMengingat pengaruh kompotisi,manakah yang lebih dahulu dimulai,periode kritis gulma atau periode kritis pengendalian gulma?
BalasHapusKurva periode kritis persaingan gulma dengan periode kritis pengendalian gulma menunjukan bahwa periode kritis pengendalian gulma lebih dulu dimulai, gulma harus dikendalikan sebelum periode kritis persaingan gulma, dimana gulma dapat menyebabkan kehilangan hasil. Jadi periode kritis pengendalian dimulai lebih dulu, dan berakhir bersamaan dengan periode kritis persaingan gulma, dimana tanaman sudah cukup besar dan menang saat bersaing dengan gulma.
HapusKurva periode kritis persaingan gulma dengan periode kritis pengendalian gulma menunjukan bahwa periode kritis pengendalian gulma lebih dulu dimulai, gulma harus dikendalikan sebelum periode kritis persaingan gulma, dimana gulma dapat menyebabkan kehilangan hasil. Jadi periode kritis pengendalian dimulai lebih dulu, dan berakhir bersamaan dengan periode kritis persaingan gulma, dimana tanaman sudah cukup besar dan menang saat bersaing dengan gulma.
HapusBaik Pak
BalasHapusDisini saya ingin bertanya apa saja ciri-ciri dari tanaman yang telah mengalami periode kritis dan bagaimanakah cara gulma berkompetisi dengan tanaman yang telah mengalami periode kritis tersebut.
Mohon penjelasannya
Terima kasih Pak
Berdasarkan penjelasan di atas saya ingin bertanya apakah petani Indonesia menggunakan cara yang sama dengan negara-negara maju dalam pengambilan keputusan pengendalian gulma dengan berdasarkan periode kritis pengendalian gulma? Atau adakah cara lain yang mereka gunakan?
BalasHapusMohon penjelasannya pak.
Terimakasih
Dalam mengendalikan gulma di Indonesia,harus di sesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan tanaman.Karna mengacu pada perundang-undangan yang berlaku maka uraian pengendalian gulma tidak sama dengan luar negeri yang menggunakan dasar peraturan perundang-undangan yang berbeda.Terima kasih
HapusBaik Pak
BalasHapusDisini saya ingin bertanya apa saja ciri-ciri dari tanaman yang telah mengalami periode kritis dan bagaimanakah cara gulma berkompetisi dengan tanaman yang telah mengalami periode kritis tersebut.
Mohon penjelasannya
Terima kasih Pak
Selamat sore, maaf mngganggu pak
BalasHapusfaktor-faktor apa saja yang mempengaruhi periode kritis gulma?
Trimakasih
HapusFaktor faktor yang mempengaruhi proses krisis gulma adalah:
1.jenis tanaman atau jenis gulma itu sendiri.
2.cara budidaya(benih,bibit,saat tanam,jarak tanam.
3.kesuburan tanah dan lengas tanah.
4.saat krisis tanaman terhadap setiap jenis serangga hama telah lama dikenal dengan istilah ambang ekonomi.
Selamat malam bapa terimakasi atas materix bapa.saya mau bertanya apakah pengedalian gulma di NTT sudah efektif dan efisien
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSelamat Malam Pak
BalasHapusSaya Ingin bertanya . faktor faktor apa saja yang perlu di pertimbangkan dalam penggunaan PHT sebagai dasar pengambilan keputiisan perlindungan tanaman terhadap gulma.??
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBagaimana jika gulma yang tumbuh setelah periode kritis juga berpotensi merusak dan merugikan lahan, apakah pengendaliannya sama seperti pada periode kritis atau pengendaliannya bersifat fleksibel karna sudah melewati periode kritis
BalasHapusMenurut Penjelasan diatas
Hapusjika suatu gulma yang tumbuh setelah periode kritis juga berpotensi merusak dan merugikan lahan, pengendalian terhadap gulma tersebut bersifat fleksibel, tidak seperti pengendalian terhadap gulma yang tumbuh selama periode kritis, pengendaliannya yang harus segera dikendalikan agar tidak menimbulkan kerugian. karena Gulma yang tumbuh setelah periode kritis pengendalian mungkin masih perlu dikendalikan karena bila menghasilkan biji dalam jumlah besar akan menginfestasi lahan untuk musim tanam berikutnya atau menjadi inang bagi binatang hama dan patogen.
Menurut Penjelasan diatas
Hapusjika suatu gulma yang tumbuh setelah periode kritis juga berpotensi merusak dan merugikan lahan, pengendalian terhadap gulma tersebut bersifat fleksibel, tidak seperti pengendalian terhadap gulma yang tumbuh selama periode kritis, pengendaliannya yang harus segera dikendalikan agar tidak menimbulkan kerugian. karena Gulma yang tumbuh setelah periode kritis pengendalian mungkin masih perlu dikendalikan karena bila menghasilkan biji dalam jumlah besar akan menginfestasi lahan untuk musim tanam berikutnya atau menjadi inang bagi binatang hama dan patogen.
Dengan semakin majunya teknologi informasi dan kepintaran pemerintah negara-negara maju untuk tetap dapat memberikan subsidi kepada petaninya tanpa melanggar ketentuan WTO (World Trade Organization),
BalasHapusSeperti apa ketentuan WTO terebut?
Saya ingin bertanya Pak, apakah ada perbedaan pengaruh jarak tanam terhadap periode kritis persaingan gulma dan pengaruh jaarak tanam terhadap periode kritis pengendalian gulma?
BalasHapusTerima kasih Pak.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSelamat Pagi Pak?
BalasHapusTerima kasih untuk materinya pak
Yang saya mau tanyakan, Bagaimana cara untuk mengevaluasi efektifitas pengendalian gulma dan bagaimana cara mengatasi dampak yang di timbulkan dari pengelolaan gulma bagi masyarakat?
Terima kasih pak
Bagaimana peran pemerintah agar pengendalian gulma yang di lakukan tidak menimbulkan dampak yang merugikan
BalasHapusBagaimana cara pengendalian yang di lakukan benar-benar dapat mengendalikan gulma secara efisien dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan
BalasHapusKita menjadikan undang undang sebagai suatu landasan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
HapusJadi di antara teknik teknik pengendalian yang efesiensi terhadap kondisi kepadatan populasi baik secara kimiawi,fisik,hayati,mekanik,maupun budaya
Kita harus mampu melihat kondisi atau keadaan hama yang bila kepadatan mudah di cegah maka kita bisa mengunakan teknik pengendalian secara fisik sja
Tpi ketika kita mengunakn teknik pengendalian secara fisik tidak memberikan pengaruh terhadap gulma maka kita harus mengunakan cara kimiawi.
Maaf bila jawabn saya ada kesalahan
Terimakasih
Selamat siang pak.
BalasHapusSeperti yang telah dijelaskan diatas bahwa "Periode kritis pengendalian gulma merupakan konsep yang menghubungkan kehilangan hasil yang disebabkan oleh gulma dengan ambang ekonomi",
Yang saya mau tanyakan pak..Apa Hubungan antara
Periode kritis pengendalian gulma dengan kehilangan hasil..?
Terimakasih pak..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSlmt siang pak
BalasHapusSaya mau bertanya mengapa di indonesia pengendalian gulma harus d lakukan berdasarkan sistem PHT sebelum menjadi pendukung pengambilan keputusan?
Terimakasih atas materi nyh pak...
BalasHapusYg saya mau tanyakan,syapa yang mengusulkan ada nyh pht?
Apakah dari pihak pemerintah/dari petani sendiri?
Terimakasih pak
Baik pak
BalasHapusDisini saya ingin bertanya,bagaimana cara petani indonesia memantau perkembangan gulma di indonesia?
Dan apakah cara memantaunya sudah efektif?
Mohon penjelasannya
Terima kasih Pak
Terimaksih pak..
BalasHapusSaya ingin bertanya bagaimana cara petani mengenali dan mengetahui spesies gulma invasi secara memadai??
Mohon penjelasannya
Terimaksih pak..
BalasHapusSaya ingin bertanya bagaimana cara petani mengenali dan mengetahui spesies gulma invasi secara memadai??
Mohon penjelasannya
Terima kasih pak
BalasHapusSaya ingin bertanya faktor apa saja yang terdapat dalam tanah sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan gulma begitu cepat dalam proses persaingan pertumbuhan dan perkembangan dari tanaman bahkan sampai kehilangan hasil pada tanaman yang dibudidayakan?
Terima kasih pak...
BalasHapusSaya ingin bertanya faktor faktor apa saja yang menggambarkan suatu keadaan kritis antara tanaman dan gulma?
Terima kasi atas materinya pak
BalasHapusdisini saya ingin bertanya pak. Bagaimana menemtukan biaya pengendalian dan nilai kehilangan hasil?
Terima kasih atas materinya pak
BalasHapusYang ingin saya tanyakan :
Apa faktor-faktor teknis yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan PHT sebagai dasar pengambilan keputusan perlindungan tanaman terhadap gulma?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSelamat pagi pak
BalasHapusPengambilan keputusan apa saja yg di lakukan ketika gulma itu sulit di kendalikan
Pengambilan keputusan yang di lakukan ketika gulma sulit dikendalikan Yaitu sebabgai berikut:
BalasHapus1. upaya pengelolaan sumberdaya untuk mencegah invasi gulma
2 Mengenali dan mengetahui spesies gulma invasif secara memadai
3 Menginventarisasi, memetakan, dan memantau perkembangan populasi gulma dan kerusakan yang ditimbulkan
4 Mengambil keputusan pengendalian berdasarkan pengetahuan mengenai potensi kerusakan, biaya pengendalian yang diperlukan, dan dampak yang ditimbulkan oleh gulma dan pengambilan keputusan pengendaliannya
5 Menggunakan strategi pengendalian yang dapat mencakup satu atau kombinasi beberapa cara untuk menurunkan populasi gulma sampai pada padat populasi yang dapat diterima
6 Mengevaluasi efektivitas pengendalian dan dampak yang ditimbulkannya
Pengambilan keputusan pengendalian gulma berarti menentukan kapan gulma harus dikendalikan, bagaimana mengendalikannya, dan bagaimana mengupayakan agar pengendalian yang dilakukan benar-benar dapat mengendalikan gulma secara efisien dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan.
Selamat pagi , Baik terimakasih atas materi yang telah diberikan .
BalasHapusDisini saya mau bertanya
1. Kapan waktu yang tepat untuk periode kritis diterapkan ?
2. Selain herbisida , apakah ada cara lain untuk mengendalikan Gulma ?
Terima kasih sebelumnya
Baik,terimakasih saya akan coba menjawab pertanyaan dari teman sandro
Hapus1. Suda kita ketahui bahwa priode kritis yaitu untuk pengendalian gulma jadi priode kritis ini dapat diterapkan pada awal tanam hingga menjelang panen agar dapat mencegah kehilangan hasil pada tanaman
2. Selain herbisida ada cara lain untuk pengendalian gulma yaitu degan cara
- Pencegahan (Preventif)
Merupakan usaha pengendalian gulma melalui upaya-upaya pencegahan diantaranya:
Pembersihan lahan dari gulma sebelum membudidayakan tanaman.
Penyeleksian atau pemisahan biji gulma yang mungkin ikut tercampur di benih atau yang melekat pada alat-alat pertanian.
Penggunaan pupuk kandang yang sudah matang guna mencegah kontaminasi biji gulma.
Pencegahan pengangkutan tanaman, tanah maupun benda yang memberikan potensi pemindahan biji gulma maupun gulma ke lahan budidaya.
- Pengendalian secara fisik/mekanis
Merupakan pengendalian gulma yang dilakukan oleh petani dengan alat-alat pertanian melalui kegiatan pengolahan tanah, pembabatan (pemangkas), penggenangan, pembakaran dan penggunaan mulsa.
- Pengendalian secara biologi
Pengendalian gulma dengan cara biologi dapat dilakukan karena setiap spesies gulma mempunyai musuh alami. Pengendalian gulma dilakukan dengan menekan populasi gulma dengan musuh alami seperti insekta, fungi, ternak, ikan, dan sebagainya sehingga keberadaan gulma sudah tidak lagi merugikan. Apabila keadaan ini dapat dipertahankan, usaha pengendalian lain tidak diperlukan.
Selamat pagi ibu, baik terima kasih atas materi yang telah diberikan yang ingin saya tanyakan,Apa yang dimaksud dengan mengevaluasi efektivitas pengedalian gulma dan dampak yang ditimbulkannya?.
BalasHapusTerima kasih
Baik terima kasih atas materinya ibu.
BalasHapussaya mau bertanya faktor-faktor teknis apa yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan PHT sebagai dasar pengambilan keputiisan perlindungan tanaman terhadap gulma!Terima kasih
Baik Terimakasih disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari teman laini bawah,Pengendalian gulma dengan sistem PHT berarti melibatkan pengambilan keputusan mengenai kapan gulma harus dikendalikan, bagaimana mengendalikannya, dan bagaimana mengupayakan agar pengendalian yang dilakukan benar-benar dapat mengendalikan gulma secara efisien dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan
HapusTerima Kasih atas materi yang di berikan,disini saya mau bertanya, Bagaimana caranya agar periode kritis pengendalian tidak memberikan dampak buruk terhadap lingkungan?
BalasHapusTerima kasih
baik terima kasih atas materinya Bu.
BalasHapusDimateri dijelaskan bahwa ketika gulma masih terlalu kecil sehingga tidak perlu dikendalikan karena belum menyebabkan kehilangan hasil yang merugikan dengan saat ketika kemudian setelah tanaman dewasa yang tidak lagi akan mengalami kehilangan hasil yang merugikan meskipun menghadapi kompetisi oleh gulma. Yang ingin saya tanyakan,apakah lebih baik gulma kita kendalikan ketika Masi kecil, bukannya hal tersebut dapat mengurangi serangan gulma terhadap tanaman itu sendiri Bu.Dan dibiarkan gulma tersebut dewasa maka dia akan menyerang tanaman itu sendiri Bu.
Terima kasih Bu.
Selamat pagi
BalasHapusTerima kasih atas materi yang di berikan sebagaimana yang dikatakan bahwa
Gulma yang tumbuh setelah periode kritis pengendalian mungkin masih perlu dikendalikan bila menghasilkan biji dalam jumlah besar sehingga akan menginfestasi lahan untuk musim tanam berikutnya atau menjadi inang bagi binatang hama dan patogen. Namun pengendalian terhadap gulma setelah periode kritis pengendalian bersifat fleksibel, tidak sebagaimana terhadap gulma selama periode kritis pengendalian yang harus segera dikendalikan agar tidak menimbulkan kerugian.
.mohon menjelaskan apakah gulma yang tumbuh setelah periode kritis tidak berpengaruh terhadap tanaman???
.sehingga untuk teknik pemgendaliannya berbeda dengan gulma selama periode kritis.
.terima kasih🙏
Baik terima kasih
BalasHapusDalam materi dijelaskan bahwa "Salah satu konsep pengelolaan gulma terpadu mensyaratkan bahwa pengendalian gulma yakni mengenali dan mengetahui spesies gulma invasif secara memadai"
Yang menjadi pertanyaan saya Bagaimana cara petani mengenali dan mengetahui spesies gulma invasi secara memadai??
Terima Kasih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSelamat Pagi
BalasHapusNamun pengendalian terhadap gulma setelah periode kritis pengendalian bersifat fleksibel, tidak sebagaimana terhadap gulma selama periode kritis pengendalian yang harus segera dikendalikan agar tidak menimbulkan kerugian.
Yang ingin saya tanyakan kenapa pengendalian terhapap gulma setelah periode kritis pengendaliannya bersifat fleksibel?
Terimakasih
Karena Setelah periode kritis permukaan tanah akan tertutup oleh kanopi tanaman utama , maka pengendalian gulma sudah tidak terlalu penting, karena tanaman utama dapat menekan pertumbuhan gulma dan dampak penurunan hasil sudah tidak terlalu berarti.
HapusBaik terima kasih atas materinya ibu.
BalasHapusPada penjelasan di atas Pengambilan keputusan pelaksanaan pengendalian gulma dengan berdasarkan periode kritis, sebagaimana halnya dengan pengambilan keputusan berdasarkan Ambang Ekonomi pada pelaksanaan PHT-AE, mengisyaratkan bahwa pengendalian dilakukan dengan menggunakan herbisida.
Yang saya ingin tanyakan apakah pengambilan keputusan pengendalian menggunakan herbisida merupakan langkah yang tepat untuk mengendalikan gulma?
Baik terima kasih ibu😇🙏
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusBaik Terimkasih
HapusMenurut saya pengendalian gulma menggunakan herbisida sangat tepat.
Herbisida sangat efektif dalam mengendalikan gulma.
Herbisida ini bersifat racun terhadapa gulma dan tanaman budidaya.agar tidak berbahaya bagi tanaman budidya sebaiknya penggunaan herbida sesuai waktu aplikasi penggunaan herbisida
Terimkasih🙏
Baik trimakasih atas materi Nya😇 di sini saya akan bertanya, faktor-faktor apa saja yg menyebab kan suatu tanaman di katakan kritis gulma,Trimakasih😇🙏
BalasHapusBaik terima kasih atas materinya
BalasHapusDisini saya ingin bertanya,jika pengendalian gulma di lakukan tidak pada periode kritis gulma tersebut apakah ada pengaruhnya terhadap kehilangan hasil pada tanaman?? Dan bagaimana perbandingan kehilangan hasil pada saat pengendalian pada periode kritis dan pada saat setelah periode kritis???
Terima kasih
Baik terima kasih atas materi yang dipaparkan oleh ibu🙏🙏
BalasHapusDari materi tersebut bahwa gulma dikendalikan ketika masih berukuran kecil,meskipun padat populasinya tinggi..
Yang ingin saya mau tanyakan ketika gulma sudah tumbuh besar atau dewasa apkah para petani masih bisa mengendalikan gulma mengurangi frekuensi aplikasi herbisida yang diperlukan selama musim tanam??🙏🙏
Baik terima kasih ibu dan selamat pagi..
BalasHapusTadi dijelasan bahwa gulma dikendalikan ketika masih berukuran kecil, meskipun padat populasinya tinggi, akan memerlukan dosis yang tidak terlalu tinggi untuk mengendalikannya. Hal ini memungkinkan dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan herbisida terhadap lingkungan hidup akan dapat diminimalisasi.
Yang menjadi pertanyaan saya mengapa pengendalian gulma memerlukan dosis yang tidak terlalu tinggi dan apa dampak negatif yang ditimbulkan?
Terima kasih
Terimakasih untuk materinya bu🙏
BalasHapusBaik dalam materi di jelaskan bahwa periode kritis kompetisi tidak harus selalu berarti periode gangguan paling berat sehingga menyebabkan tanaman mengalami kehilangan hasil paling banyak. Pertanyaan saya jika pada periode kritis yang tidak menyebab kan gangguan yang berat apakah ada pengendalian yang berbeda atau pengendalian lain nya selain menggunanan periode kritis pengendalian itu sendiri.Terimakasih🙏
Baik terima kasih saya ingin bertanya.
BalasHapusSeiring dengan perkembangan penerapan PHT, PHT yang pada awalnya sekedar pengendalian dengan memadukan beberapa cara pengendalian berubah menjadi sistem pendukung pengambilan keputisan.
Mengapa demikian?
Dalam menerapkan priode kritis gulma apakah ada faktor-faktor yang mempengaruhi priode kritis itu sendiri jelaskan
BalasHapusTerimakasih
Faktor yang mempengaruhi periode kritis gulma itu sendiri adalah
Hapus1. Cara budidaya (benih, bibit, saat
tanam, jarak tanam)
2. Kesuburan tanah dan lengas tanah
3. Bila saat kritis yang pertama dapat
diatasi maka saat kritis berikutnya
tidak akan terjadi
4. Batas awal periode kritis tanaman
terhadap kompetisi gulma disebut
ambang kendali.
5. Saat kritis tanaman terhadap setiap
jenis serangga hama telah lama
dikenal dengan istilah ambang
ekonomi.
6. Saat kritis tanaman terhadap setiap
jenis serangga hama telah lama
dikenal dengan istilah ambang
ekonomi dan telah digunakan secara
luas dalam praktek dengan
mendasarkan populasi jenis serangga
hama
Baik trima kasih atas meterinya saya ingin bertanya tentang pengendalian gulma menggunakan herbisida.
BalasHapusJelaskan dampak apakah yang ditimbulkan dalam pengendalian gulma menggunakan herbisida? Trima kasih
Baik Terima kasih atas materi yang dipaparkan, di sini saya mau bertanya kenapa gulma yang tumbuh setelah periode kritis dan menghasilkan biji yang dalam jumlah yang besar akan menjadi inang bagi binatang hama dan patogen?
BalasHapusTerima kasih 🙏
mau bertanya ?? jelaskan rantai makanan dengan empat tingkat (produsen dan tiga tingkat
BalasHapuskonsumen) pada ekosistem persawahan (Cohen 1978).
Pengertian Rantai Makanan – Manusia bukanlah satu-satunya mahkluk yang hidup di muka bumi ini. Ada banyak mahkluk hidup yang tumbuh dan berkembang berdampingan dengan manusia. Sebagai sesama mahkluk hidup yang menempati bumi, antara mahkluk hidup pasti terjadi interaksi.
HapusHubungan antar mahkluk hidup yang saling mempengaruhi ini akan menghasilkan sebuah ekosistem. Dalam lingkungan ekosistem, terdapat hubungan antara jaring-jaring makanan yang saling terkait.
Ekosistem juga dapat diartikan sebagai suatu sistem ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan timbal balik antara keanekaragaman spesies dengan siklus materi serta arus energi melalui komponen-komponen yang terdapat di dalamnya.
Berdasarkan penjelasan di atas saya ingin bertanya apakah petani Indonesia menggunakan cara yang sama dengan negara-negara maju dalam pengambilan keputusan pengendalian gulma dengan berdasarkan periode kritis pengendalian gulma? Atau adakah cara lain yang mereka gunakan?
BalasHapusMohon penjelasannya pak.
Terimakasih
Bagaimana cara mentukan kapan Gulma harus di kendalikan..?
BalasHapus