Selamat Datang

Belajar Ilmu Gulma merupakan blog baru untuk mendukung pembelajaran belnded learning mata kuliah Ilmu Gulma bagi mahasiswa Faperta Undana. Blog ini merupakan pembaruan dari blog mata kuliah Ilmu Gulma sebelumnya, yang digunakan untuk mendukung pembelajaran blended learning sampai pada semester ganjil 2017/2018. Sejak semester ganjil 2020/2021, blog ini dimodifikasi untuk melaksanakan pembelajaran secara daring penuh. Silahkan kunjungi blog lama untuk memperoleh informasi mengenai fitur layanan yang akan diberikan melalui blog baru ini. Seluruh mahasiswa peserta kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman Semester Ganjil Tahun 2021/2022 wajib melakukan registrasi mata kuliah secara daring (online) dan memeriksa hasil registrasi. Silahkan menjelajah dan membaca. Mohon berkenan menyampaikan komentar dengan mengklik tautan Post a Comment di bawah setiap tulisan.

Rabu, 26 September 2018

3.1. Pertumbuhan dan Dinamika Populasi dan Komunitas Gulma

Infestasi gulma pada sepetak lahan ditentukan oleh jumlah jenis yang ada, kepadatan tiap jenis, dan distribusi seluruh jenis gulma di lapangan. Jumlah jenis gulma yang terdapat pada sepetak lahan biasanya relatif tidak berubah, tetapi kepadatan dan distribusinya selalu berubah sebagai tanggapan terhadap keadaan lingkungan, praktik budidaya, dan tindakan pengendalian gulma yang dilakukan. Perubahan kepadatan dan distribusi satu jenis gulma merupakan dinamika populasi, sedangkan perubahan kepadatan dan distribusi seluruh jenis gulma yang ada pada petak lahan tersebut merupakan dinamika komunitas gulma. Dalam hal ini, komunitas gulma pada petak lahan tersebut merupakan gabungan dari seluruh populasi gulma yang saling bersaing satu sama lain dan secara bersama bersaing dengan tanaman.

Membaca Materi Kuliah
Dalam kaitan dengan gulma, yang dihadapi oleh petani adalah komunitas gulma. Hal ini berbeda dengan OPT golongan hewan atau OPT golongan patogen yang pada umumnya dihadapi hanya jenis OPT golongan hewan tertentu atau OPT golongan patogen yang menyebabkan penyakit tertentu. Dalam menghadapi gulma, petani perlu perlu memberikan perhatian terhadap seluruh jenis gulma yang masing-masing membentuk populasinya sendiri. Petani tidak pernah memilih jenis gulma mana yang perlu disiang, melainkan sekaligus menyiang seluruh jenis gulma. Dalam hal ini, komunitas gulma merupakan individu seluruh jenis gulma yang terdapat pada lahan usahatani.

Kepadatan populasi atau padat populasi (population density) menyatakan jumlah individu jenis tertentu, dalam hal ini jenis gulma, yang tumbuh pada satu satuan luas lahan, dinyatakan dalam individu/satuan luas (misalnya individu per m2). Kepadatan populasi yang diperoleh dengan cara pengukuran ini disebut kepadatan mutlak (absolut density). Pada satu hamparan lahan usahatani, kepadatan absolut setiap jenis gulma dapat dihitung terhadap setiap jenis gulma yang ada pada lahan usatani yang bersangkutan. Selanjutnya kepadatan absolut setiap jenis gulma dijumlahkan untuk seluruh jenis gulma dan kemudian jumlah ini ini digunakan sebagai pembagi terhadap kepadatan absolut setiap jenis gulma untuk menghitung kepadatan nisbi (relative density) setiap jenis gulma, dinyatakan dalam proporsi atau persen. Kepadatan mudah diukur, tetapi untuk jenis tumbuhan pada umumnya dan jenis gulma pada khususnya yang mempunyai ukuran individu yang berbeda, dan dengan demikian mempunyai kemampuan yang berbeda untuk menyaingi tanaman, kepadatan belum memadai untuk menyatakan kemampuan gulma dalam menyaingi tanaman. 

Misalkan dua petak lahan jagung yang masing-masing berukuran 1 are dan keduanya diinfestasi oleh 20 individu Chromolaena odorata, tetapi petak yang satu dengan individu yang berukuran besar sedangkan petak yang lain dengan individu berukuran kecil. Chromolaena odorata dengan padat populasi yang sama pada kedua petak ini akan menyaingi tanaman jagung dengan daya saing yang berbeda antara pada petak yang satu dengan pada petak yang lain. Belum lagi bila pada petak yang satu Chromolaena odorata tersebut tumbuh menyebar sedangkan pada petak yang lain tumbuh mengelompok, kemampuannya untuk menyaingi tanaman jagung akan semakin berbeda. Untuk mengatasi permasalahan ini maka dalam mempelajari dinamika populasi dan komunitas gulma digunakan dua ukuran lain selain kepadatan populasi, yaitu dan kelindungan (cover) dan abundansi (abundance) atau frekuensi (frequency).

Kelindungan menyatakan area permukaan lahan yang terlindung oleh individu suatu spesies gulma, dinyatakan dalam satuan luas, misalnya cm2. Kelindungan yang diperoleh dengan cara pengukuran ini dikenal sebagai kelindungan mutlak (absolute cover). Bergantung pada cara pengukuran yang dilakukan, terdapat tiga katedori kelindungan absolut yang berbeda, yaitu kelindungan dasar (basal cover), kelindungan tajuk (canopy cover), dan kelindungan daun (foliar cover), yang berturut-turut diukur sebagai area yang digunakan oleh gulma untuk masuk ke dalam tanah, area yang ditutupi oleh tajuk, dan area yang ditutupi oleh daun bagian terluar. Sebagaimana halnya kepadatan populasi, dari hasil pengukuran kelindungan mutlak setiap jenis gulma dapat dihitung jumlah kelindungann mutlak semua jenis gulma yang terdapat pada suatu bidang lahan usahatani. Jumlah kelindungan mutlak semua jenis gulma tersebut selanjutnya digunakan sebagai pembagi terhadap nilai kelindungan mutlak setiap jenis gulma untuk memperoleh nilai kelindungan nisbi (relative cover) setiap jenis gulma, dinyatakan dalam proporsi atau persen. Kelindungan menyatakan jenis gulma apa yang mendominasi pada areal lahan pertanian tertentu. Jenis gulma dominan mengendalikan sumberdaya setempat yang tersedia terhadap jenis lainnya. Jenis gulma dominan akan mendesak jenis gulma lain yang sudah ada dan menghalangi masuknya jenis gulma lain. Oleh karena itu, kelindungan merupakan ukuran yang sangat relevan untuk menyatakan dinamika populasi dan dinamika komunitas gulma.

Frekuensi menyatakan berapa kali satu jenis gulma ditemukan dari seluruh pengamatan yang dilakukan, dinyatakan dalam jumlah berapa kali jenis gulma ditemukan. Nilai frekuensi yang diperoleh dengan cara pengamatan ini disebut frekuensi mutlak (absolute frequency). Sebagaimana halnya kepadatan dan kelindungan, nilai frekuensi mutlak setiap jenis dari seluruh jenis gulma yang terdapat pada suatu hamparan lahan usahatani dapat dijumlahkan. Nilai jumlah frekuensi mutlak seluruh jenis gulma tersebut selanjutnya digunakan sebagai pembagi terhadap nilai frekuensi mutlak setiap jenis gulma untuk memperoleh nilai frekuensi nisbi (relative frequency) setiap jenis gulma, dinyatakan dalam proporsi atau persen. Frekuensi menyatakan peluang untuk menemukan jenis gulma tertentu yang menjadi perhatian. Frekuensi juga dapat menyatakan distribusi suatu spesies gulma tertentu di dalam komunitas. Dalam hal ini, gulma dengan nilai frekuensi tinggi menunukkan distribusi yang lebih luas daripada gulma dengan nilai frekuensi yang lebih kecil.

Untuk mengetahui dinamika populasi dan dinamika komunitas gulma pada satu areal lahan pertanian maka perlu dilakukan pengukuran kepadapengambilan sampel dengan menggunakan satuan sampel (sampling unit) tertentu dan rancangan pengambilan sampel (sampling design) tertentu. Satuan sampel yang paling lazim digunakan adalah petak kuadrat (quadrat), yaitu suatu petak sampel berbentuk bujur sangkar, persegi panjang atau lingkaran yang ditempatkan sesuai dengan rancangan pengambilan sampel yang dipilih. Dalam hal ini, mengingat sebaran gulma dalam hamparan lahan usahatani pada umumnya mengelompok maka rancangan pengambilan sampel yang biasanya dipilih adalah rancangan pengambilan sampel sistematik (systematic sampling design), dengan cara menempatkan petak kuadrat dengan aturan penempatan tertentu, misalnya di tengah dan pada titik di tengah garis diagonal dari titik tengah menuju ke setiap sudut lahan usahatani. Selain itu, penempatan petak kuadrat juga dapat dilakukan dengan menggunakan rancangan pengambilan sampel acak (random sampling design) yang dilakukan dengan menempatkan petak kuadrat pada titik-titik yang dipilih dengan cara acak, misalnya dengan cara penarikan lotre. Rancangan pengambilan sampel apapun yang digunakan, penggunaan petak kuadrat sebagai satuan sampel untuk melakukan pengamatan gulma mempunyai kelemahan karena hasilnya sangat tergantung pada ukuran petak kuadrat dan jumlah petak kuadrat sampel yang diamati. 

Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dapat digunakan satuan pengamatan lain. Untuk pengukuran kepadatan, dapat digunakan teknik jarak (distance method) yang terdiri atas perempat berpusat titik (point-centered quarter method), tetangga sebelah (nearest neighbor method), dan individu terdekat (closest individual method). Untuk pengukuran penutupan, sebagai alternatif teknik kuadrat dapat digunakan teknik terkena titik (point intercept method) dan teknik terkena garis (line intercept method). Penggunaan teknik-teknik alternatif ini lebih rumit daripada penggunaan teknik petak kuadrat sehingga uaian mengenai cara penggunaannya tidak dapat diberikan pada materi kuliah ini. Anda yang berminat mendalaminya dengan mengklik tautan yang diberikan atau silahkan mempelajarinya dari Elzinga et al. (n.d.)Coulloudon et al. (1999), dan Herrick et al. (2005). Uraian lebih lanjut mengenai pengukuran kerapatan, kelindungan, dan frekuensi jenis gulma dapat diperoleh dari Nkoa et al. (2015) dalam artikel Weed Abundance, Distribution, Diversity, and Community Analyses

Nilai padat populasi nisbi, kelindungan nisbi, dan frekuensi nisbi setiap jenis gulma dijumlahkan untuk memperoleh nilai penting jenis gulma yang bersangkutan dibandingkan dengan nilai penting jenis gulma lainnya. Nilai penting setiap jenis gulma dibagi tiga menghasilkan nisbah dominansi terjumlah (summed dominance ratio, SDR) untuk jenis gulma yang bersangkutan. Untuk mempelajari perhitungan padat populasi nisbi, kelindungan nisbi, frekuensi nisbi, nilai penting, dan nisbah dominansi terjumlah, silahkan baca artikel Identifikasi dan Dominansi Gulma pada Lahan Kering Dataran Tinggi di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Bagi yang berminat mendalami ilmu gulma sebagai skripsi, artikel jurnal tersebut bisa dijadikan rujukan untuk meneliti hal yang sama pada perladangan tebas bakar di NTT. Jenis gulma yang mempunyai nilai penting tinggi atau nilai nisbah dominansi terjumlah tinngi berarti merupakan jenis yang menguasai lahan sehingga agar tidak menyaingi tanaman maka jenis-jenis gulma dengan nilai penting atau nilai dominansi terjumlah yang tinggi perlu diprioritaskan pengendaliannya. 

Pertumbuhan dan dinamila populasi dan komunitas gulma berlaku terhadap bank biji, kecambah gulma, maupun gulma dewasa. Untuk maksud tersebut, perlu dipilih ukuran populasi yang tepat, misalnya untuk bank biji dan kecambah gulma cukup digunakan kepadatan. Dinamika populasi dan komunitas bank biji gulma akan memberikan gambaran mengenai ke mana ‘transfer’ biji terjadi dan untuk mempelajari pengaruh predasi biji. Dinamika populasi dan komunitas kecambah gulma akan memberikan gambaran mengenai jenis-jenis gulma mana yang berkecambah dini dan jenis-jenis mana yang berkecambah lambat karena setiap jenis gulma mempunyai profil perkecambahan masing-masing, yaitu kapan mulai berkecambah, lama waktu gulma berkecambag, dan distribusi perkecambahan selama lama waktu berkecambah. Untuk gulma dewasa, dinamika populasi dan komunitas dapat memberikan gambaran mengenai berbagai hal, bergantung pada ukuran populasi yang digunakan, sebagaimana telah diuraikan di atas.

Perumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat dikelompokkan menjadi faktor abiotik, faktor biotik, dan faktor manusia. Faktor abiotik berpengaruh karena perkecambahan, pertumbuhan, dan reproduksi gulma dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, dan sinar matahari, sedangkan pemencaran dipengaruhi oleh angin, hujan, pengairan, dan karantina. Setiap jenis gulma mempunyai titik kardinal, yaitu titik-titik minimum, optimum, dan maksimum untuk melangsungkan daur hidupnya. Terhadap proses yang berlangsung dalam daur hidup gulma, satu faktor abiotik bertindak sebagai faktor pembatas bagi faktor abiotik lainnya, yaitu faktor abiotik yang paling kurang akan membatasi pemanfaatan faktor abiotik lain yang tersedia memadai. Peluang biji dapat berkecambah dan kecambah dapat tumbuh menjadi gulma dewasa dan bereproduksi dipengaruhi oleh faktor biotik melalui interferensi memperoleh sumberdaya, predasi, dan interferensi langsung. Interferensi dalam memperoleh sumberdaya terjadi antar gulma sejenis maupun berlainan jenis. Predasi dapat terjadi terhadap biji, kecambah, maupun gulma dewasa oleh binatang maupun oleh mikroba patogenik. Interferensi langsung terjadi karena perubahan pH tanah yang disebabkan oleh jenis gulma lain atau alelopati oleh jenis gulma lain.

Di antara berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma, pengaruh yang paling nyata ditimbulkan justeru oleh manusia. Manusia dapat mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma melalui sistem pertanian yang dikembangkan, pola pertanaman yang dilakukan, teknik budidaya yang diterapkan, dan tindakan pengendalian gulma yang dilaksanakan. Sistem pertanian tradisional yang mengkombinasikan tanaman setahun dan tanaman tahunan dapat menghambat pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma, sebaliknya sistem perladangan tebas bakar justeru dapat mendorong dinamika populasi dan komunitas gulma ke arah dominansi jenis-jenis gulma yang tahan api. Demikian juga dengan pola pertanaman dan teknik budidaya yang diterapkan, pergiliran tanaman dan teknik budidaya tertentu dapat mendorong dinamika populasi dan komunitas gulma mengarah pada dominansi jenis-jenis gulma tertentu. Tindakan perlindungan tanaman tertentu, misalnya penggunaan herbisida secara terus menerus, dapat mendorong dinamika populasi dan komunitas gulma mengarah pada dominansi jenis-jenis gulma yang resisten terhadap jenis jerbisida yang digunakan.
 
Membaca Pustaka Wajib
Silahkan mengklik setiap tautan yang diberikan pada materi kuliah ini dan mengunduh pustaka yang disediakan dari halaman Pustaka Wajib dan membaca judul bab atau sub-bab yang berkaitan dengan materi kuliah ini.

Mengerjakan Latihan Pembelajaran Kasus
Setelah membaca uraian materi kuliah ini, silahkan mengerjakan latihan pembelajaran kasus ini dengan terlebih dahulu membaca bagian Metode Penelitian dari artikel Identifikasi dan Dominansi Gulma pada Lahan Kering Dataran Tinggi di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Nama petani asuh
  2. Alamat petani asuh
  3. Jenis tanaman utama yang dipilih
  4. Memasang patok kayu di tengah lahan usahatani, membuat petak kuadrat dengan panjang sisi 1 m dengan menggunakan tali rafia dan mengikatkan paku berukuran panjang 7 cm pada setiap sudutnya, dan meletakkan petak kuadrat pada tempat sedemikian sehingga jenis gulma utama yang sudah diperoleh dari mengerjakan latihan pembelajaran kasus materi sebelumnya berada di tengah petak. Selanjutnya dengan menggunakan meteran gulung, ukur jarak dari patok ke titik pusat petak kuadrat. Ulangi meletakkan petak kuadrat pada tempat di mana terdapat individu kedua dan individu ketiga jenis gulma utama yang sama dan mengukur jarak dari patok ke titik pusat petak kuadrat kedua dan ke titik pusat petak kuadrat ketiga.
  5. Menghitung jumlah individu setiap jenis gulma (kerapatan mutlak setiap jenis gulma), nilai kelindungan mutlak setiap jenis gulma, dan nilai frekuensi mutlak setiap jenis gulma pada petak kuadrat pertama. Sebutkan nama jenis gulma dengan menggunakan nama ilmiah, nama lokal, atau dengan memberikan kode dan catat nilai kerapatan mutlak, kelindungan mutlak, dan frekuensi mutlak yang diperoleh untuk setiap jenis gulma dengan menggunakan formulir pengerjaan latihan pembelajaran kasus (klik untuk munduh dan menyimpan file). Ulangi melakukan hal yang sama untuk mencatat hasil pengamatan pada petak kuadrat kedua dan petak kuadrat ketiga. Simpan tabel dengan nama LPK31_nilaimutlaksetiapjenisgulma_namamahasiswa.
  6. Pada tabel pengamatan yang sudah diisi pada langkah 5, hitung nilai jumlah kerapatan mutlak seluruh jenis gulma, kelindungan mutlak seluruh jenis gulma, dan frekuensi mutlak seluruh jenis gulma untuk setiap petak kuadrat pengamatan. Simpan tabel dengan nama LPK31_jumlahnilaimutlakseluruhjenisgulma_namamahasiswa.
  7. Pada tabel pengamatan yang sudah diisi pada langkah 6, gunakan rumus dari artikel Identifikasi dan Dominansi Gulma pada Lahan Kering Dataran Tinggi di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu untuk menghitung kerapatan nisbi setip jenjis gulma, kelindungan nisbi setiap jenis gulma, dan frekuensi nisbi setiap jenis gulma. Simpan tabel dengan nama LPK31_nilainisbisetiapjenisgulma_namamahasiswa.
  8. Pada tabel pengamatan yang sudah diisi pada Langkah 7, hitung nilai penting setiap jenis gulma dengan menjumlahkan nilai kerapatan jenis, nilai kelindungan jenis, dan nilai frekuensi jenis masing-masing. Simpan tabel dengan nama LPK31_nilaipentingsetiapjenisgulma_namamahasiswa.
  9. Pada tabel pengamatan yang sudah diisi pada Langkah 8, hitung nilai SDR setiap jenis gulma dengan membagi nilai penting masing-masing dengan 3. Simpan tabel dengan nama LPK31_nilaiSDRsetiapjenisgulma_namamahasiswa.
  10. Berdasarkan pada hasil perhitungan yang telah dilakukan, sebutkan tiga jenis gulma dengan nilai SDR tertinggi.
Lakukan latihan pembelajaran kasus di atas dengan mengikuti langkah-langkah yang telah diberikan dan laporkan hasilnya sebagai bagian dari laporan mengikuti perkuliahan.
 
Menyampaikan dan Menanggapi Komentar dan/atau Pertanyaan
Setelah membaca materi kuliah ini, silahkan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal-hal berkaitan langsung dengan materi kuliah tetapi belum diuraikan secara jelas, bukan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal yang tidak berkaitan langsung atau yang sudah diuraikan dalam materi dan juga bukan komentar dan/atau pertanyaan yang sama dengan yang sudah disampaikan oleh mahasiswa lain. Ketik komentar dan/atau pertanyaan di dalam kotak komentar yang terletak di sebelah bawah materi kuliah ini selambat-lambatnya sampai pada Senin, 4 Oktober 2021 pukul 24.00 WITA. Kunjungi kembali materi ini beberapa hari kemudian dan tanggapi komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh minimal satu mahasiswa lain, prioritaskan komentar dan/atau pertanyaan yang belum ditanggapi oleh mahasiswa lain. Komentar dan/atau pertanyaan yang tidak berkaitan dengan materi ini atau yang sama dengan yang telah disampaikan oleh mahasiswa lain akan diabaikan dalam penilaian. Salin (copy) komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan untuk dilaporkan dalam Laporan Melaksanakan Perkuliahan Daring. Setiap mahasiswa juga akan diminta untuk menyampaikan laporan penyampaian pertanyaan dan/atau komentar dan memberikan tanggapan terhadap pertanyaan dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain sebagai syarat mengikuti ujian tengah semester.
 
Membagikan Blog Mata Kuliah dan Materi Kuliah
Sebagai mahasiswa milenial, setiap mahasiswa tentu mempunyai akun media sosial untuk tujuan menampilkan diri. Gunakan media sosial masing-masing  untuk tujuan belajar dengan cara membagikan blog mata kuliah dengan mengklik pilihan tombol media sosial untuk membagikan blog secara keseluruhan dan membagikan setiap materi kuliah dengan mengklik tombol pilihan media sosial yang disediakan pada setiap materi kuliah. Catat tautan (link) pembagian blog dan pembagian materi kuliah melalui media sosial masing-masing untuk dilaporkan dalam Laporan Melaksanakan Perkuliahan Daring. Setiap mahasiswa juga akan diminta menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah sebagai syarat mengikuti ujian tengah semester.

Menandatangani Daftar Hadir dan Menyampaikan Laporan Melaksanakan Perkuliahan
Untuk membuktikan telah melaksanakan perkuliahan daring materi kuliah ini, silahkan mengisi dan memasukkan:
  1. Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Perkuliahan selambat-lambatnya pada Rabu, 29 September 2021 pukul 24.00 WITA dan kemudian memeriksa daftar hadir yang telah ditandatangani
  2. Menyampaikan Laporan Melaksanakan Perkuliahan selambat-lambatnya pada Senin, 4 Oktober 2021 pukul 24.00 WITA dan kemudian memeriksa hasil penyampaian laporan.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan memasukkan Daftar Hadir Melaksanakan Perkuliahan Daring dan Laporan Melaksanakan Perkuliahan Daring akan ditetapkan sebagai tidak mengikuti perkuliahan.

******************************
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan: 24 September 2018

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.




123 komentar:

  1. terimakasih atas materinya bapak.pada materi yg disajika tekah dijelaskan bahwa Frekuensi juga dapat menyatakan distribusi suatu spesies gulma tertentu di dalam komunitas. Dalam hal ini, gulma dengan nilai frekuensi tinggi menunukkan distribusi yang lebih luas daripada gulma dengan nilai frekuensi yang lebih kecil. yang menjadi pertanyaan saya adalah bagai mana menentukan distribusi frekuensi gulma apa bila dalam komunitas gulma terdapat dua atau lebih spesies gulma dengan nilai frekuensi yang sama. mohon dijelaskan pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Frekuensi suatu spesbies gulma menunjukkan distribusi spesies gulma yang bersangkutan. Jadi yang ditentukan bukan distribusi frekuensi spesies gulma. Untuk menentukan frekuensi gulma digunakan teknik kuadrat. Untuk mempelajari cara menggunakan teknik tersebut, baca buku Measurement for Terrestrial Vegetation.

      Hapus
  2. Telah dijelaskan bahwa terhadap proses yang berlangsung dalam daur hidup gulma satu faktor abiotik bertindak sebagai pembatas bagi faktor abiotik lainnya. Mohon menjelaskan faktor abiotik apa yang dimaksudkan yang bertindak sebagai pembatas bagi faktor abiotik lainnya.?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada banyak faktor abiotik. Contohnya adalah cahaya matahari, air, unsur hara, dan kebakaran. Pengaruh satu faktor abiotik terhadap satu spesies gulma bergantung pada pengaruh faktor abiotik lain. Pengaruh unsur hara misalnya, bergantung pada pengaruh air. Bila tidak ada air, tumbuhan tidak bisa menyerap unsur hara. Maka air menjadi faktor pembatas pengaruh unsur hara.

      Hapus
  3. Mohon jelaskan mengapa Chromolaena odorata dengan populasi padat daya saingnya berbeda dengan Chromolaena odorata yang tumbuhnya menyebar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padat berlawanan dengan jarang, menyebar berlawanan dengan mengumpul. Padat merupakan karakteristik kepadatan populasi, menyebar merupakan karakteristik frekuensi. Maaf, pertanyaan Anda membandingkan dua hal yang tidak yang memang tidak sebanding.

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. mohon bapa berikan contoh, mengenai hama yang tahan terhadap api. karena pembahasan di atas ada singung mengenai perladangan tebas bakar dimana tebas bakar akan bisa mendominasi jenis gulma yang tahan api. terimakasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita sedang membahas gulma, bukan hama. Hama dalam arti luas memang mencakup gulma. Namun karena kita sedang membahas gulma, istilah hama kita gunakan dalam arti khusus. Ada banyak cara gulma untuk menjadi tahan terhadap api, antara lain dengan batang yang basah, perakaran dalam yang dapat tumbuh setelah terbakar, dll. Contoh yang pertama adalah damar merah, contoh yang kedua adalah widuri (koleng susu).

      Hapus
    2. Mohon maaf bapak, saya keliru dalam pengetikan. Yang sya maksutkan gulma bapak. Terimakasi

      Hapus
    3. Mohon maaf bapak, saya keliru dalam pengetikan. Yang sya maksutkan gulma bapak. Terimakasi

      Hapus
    4. Mohon maaf bapak, saya keliru dalam pengetikan. Yang sya maksutkan gulma bapak. Terimakasi

      Hapus
  6. Sistem pertanian tradisonalyang mengkombinasikan tanaman setahun dan tanaman tahunan dapat menghambat pertumbuhan dan dinamika populas dan komunitas gulma.
    Mohon dijelaskan mengapa tanaman setahun dan tanaman tahunan dapat menghambat pertumbuhan gulma.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang dapat menghambat pertumbuhan komunitas gulma bukan tanaman setahun dan juga bukan tanaman tahunan, melainkan kombinasinya. Kombinasi tersebut dapat menghambat karena tanaman setahun dan tanaman tahunan mempunyai pengaruh naungan yang berbeda dalam hal waktu dan ruang.

      Hapus
  7. Sistem pertanian tradisonalyang mengkombinasikan tanaman setahun dan tanaman tahunan dapat menghambat pertumbuhan dan dinamika populas dan komunitas gulma.
    Mohon dijelaskan mengapa tanaman setahun dan tanaman tahunan dapat menghambat pertumbuhan gulma.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan yang sama cukup disampaikan satu kali.

      Hapus
  8. Mohon dijelaskan.
    Manusia sudah menggunakan pola pertanaman yang baik,teknik budidaya yang diterapakan juga bagus, tetapi masih ada gulma yang tumbuh disekitar tanaman
    Kira kira faktor apa yang mempengaruhinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang dimaksudkan dengan pola pertanaman yang baik dan teknik budidaya yang juga bagus itu seperti apa?

      Hapus
    2. Maksudnya pak.
      Seperti yang sudah di paparkan diatas ada sitem pertanian tradisional yaitu penanaman tanaman tahunan dan setahun,l.Tapi gulma masih tetap tumbuh.
      Kira-kira faktor apa yang mempengaruhinya.Mohon jelaskan

      Terima kasih pak.

      Hapus
  9. Mohon dijelaskan.
    Manusia sudah menggunakan pola pertanaman yang baik,teknik budidaya yang diterapakan juga bagus, tetapi masih ada gulma yang tumbuh disekitar tanaman
    Kira kira faktor apa yang mempengaruhinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan yang sama cukup disampaikan satu kali.

      Hapus
  10. Mohon jelaskan faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya Dinamika populasi gulma.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gunakan nama sebenarnya ketika bertanya. Sudah saya jelaskan pada dua alinea terakhir. Mohon membaca kembali sampai mengerti.

      Hapus
  11. Spesies gulma merupakan dinamika populasi.sedangkan perubahan dan distribusi sluruh spesies gulma merupakan dinamika komunitas.mohon dijelaskan apa tujuan belajarnya dinamika populasi dan dinamika komunitas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dinamika populasi dipelajari untuk menentukan kapan suatu spesies gulma paling merugikan tanaman, dinamika komunitas dipelajari untuk menentukan kapan suatu spesies gulma lebih merugikan tanaman dibandingkan dengan spesies gulma lainnya.

      Hapus
  12. Trimah kasih atas materinya pak. Mohon menjelaskan bagaimana cara yang paling efektif untuk mengatasi dinamika populasi dan komunitas gulma pada daerah lahan kering agar tanaman tidak tersaingi ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk mengatasi dinamika populasi dan dinamika komunitas gulma perlu dilakukan pengendalian gulma. Mengenai pengendalian guilma ini akan diuraikan sebagai kegiatan belajar tersendiri nanti, mohon bersabar. Jangan terlalu terburu-buru ingin sampai di tujuan.

      Hapus
  13. Topik utama dari kegiatan belajar ini sebenarnya adalah cara mengukur kepadatan, tutupan, dan frekuensi gulma. Namun ternyata tidak ada yang bertanya mengenai topik utama tersebut. Katika membaca sesuatu, usahakan untuk mengetahui, apa sebenarnya yang menjadi topik utama.

    BalasHapus
  14. Untukpengukuran kepadatan gulma dapat dilakukan dengan menggunakan teknik jarak yang terdiri atas perempatan berpusat titik,tetangga sebelah,dan individu terdekat.
    Mohon dijelaskan manakakah yang lebih akurat dalam pengukuran kepadatan populasi gulma

    BalasHapus
  15. Saya ingin bertanya, telah dijelaskan pada materi diatas bahwa diantara berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma, pengaruh yang paling nyata ditimbulkan justru oleh manusia. Yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana tindakan pengendalian gulma yang dilaksanakan agar pengaruh yang ditimbulkan oleh manusia dapat berkurang. Terima kasih

    BalasHapus
  16. Di antara berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma, pengaruh yang paling nyata ditimbulkan justeru oleh manusia,
    Mohon bpk berikan contoh dan penjelasan faktor yang paling nyata di timbulkan oleh manusia yg mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma ?

    BalasHapus
  17. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya dinamika populasi gulma.
    Mohon jelaskan!

    BalasHapus
  18. Mohon dijelaskan faktor apa yang menyebabkan sistem pertanian tradisional,jika mengkombinasikan tanaman tahunan dan tanaman musiman sehingga menghambat pertumbuhan dan dinamika populasi dan dinamika komunitas

    BalasHapus
  19. mohon jelaskan faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya dinamika populasi gulma?

    BalasHapus
  20. 1. mohon berikan contoh jenis gulma yang berkecambah dini dan berkecambah lambat
    2. mohon jelaskan berapa titik minimum, optimum dan maximum pada gulma
    terima kasih bapak

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. mohon berikan contoh jenis gulma yang berkecambah dini dan berkecambah lambat
      2. mohon jelaskan berapa titik minimum, optimum dan maximum pada gulma
      terima kasih bapak

      Hapus
  21. 1. mohon berikan contoh jenis gulma yang berkecambah dini dan berkecambah lambat
    2. mohon jelaskan berapa titik minimum, optimum dan maximum pada gulma
    terima kasih bapak

    BalasHapus
  22. 1. mohon berikan contoh jenis gulma yang berkecambah dini dan berkecambah lambat
    2. mohon jelaskan berapa titik minimum, optimum dan maximum pada gulma
    terima kasih bapak

    BalasHapus
  23. hubungan padat populasi tanaman dengan perkembangan gulma..pak

    BalasHapus
  24. Baik terima kasih pak 🙏 atas materi yang disampaikan tadi di atas menjelaskan tentang Untuk pengukuran kepadatan, dapat digunakan teknik jarak.yang saya mau tanyakan pak bagimana cara penggunaan teknik jarak?
    Terimakasih pak 🙏😇

    BalasHapus
  25. Selamat pagi pak
    Jika dilihat bahwa didalam dunia pertanian gulma semakin banyak populasinya dan sangat meresahkan petani hingga petani melakukan berbagai cara untuk menghilangkannya.namun
    .dalam materi diatas disebutkan bahwa maanusia justru merupakan pengaruh paling nyata dalam mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma.
    .mohon menjelaskannya🙏
    .terima kasih🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari teman oni.
      Manusia dapat dikatakan sebagai pemicu utama dalam pertumbuhan gulma , seperti yang kita ketahui, dimasa sekarang ini, manusia sering menggunakan herbisida untuk menghabat laju pertumbuhan gulma , sehingga dampak yang ditimbulkannya adalah dapat menyebabkan jenis-jenis gulma yang resisten terhadap herbisida.
      Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, Terima kasih.

      Hapus
  26. Selamat pagi pak Terima kasih atas materi yang telah diberikan.
    Disini saya mau bertanya , apa yang dimaksud dengan, tutupan Basal , tutupan tajuk , dan tutupan daun , Serta apa peran dari tiap - tiap Tutupan Tersebut, dalam mengetahui Jenis gulma yang dominan pada suatu Areal lahan pertanian.
    Terima kasih sebelumnya pak

    BalasHapus
  27. Baik terima kasih pak 🙏 atas materi yang telah paparkan diatas yaitu menjelaskan tentang pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma, yang saya ingin tanyakan apa itu populasi dan komunitas gulma?
    Terima kasih pak🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Teman @eugenius
      populasi: seluruh individu suatu spesies gulma yang terdapat di suatu lokasi pada waktu tertentu.
      komunitas: seluruh individu dari seluruh spesies gulma yang terdapat di suatu lokasi pada waktu tertentu.
      Terima kasih.

      Hapus
  28. Baik terima kasih pak atas materi yang telah dipaparkan oleh bapak disini menjelaskan tentang Perumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat dikelompokkan menjadi faktor abiotik, faktor biotik, dan faktor manusia dari ketiga faktor tersebut pengaruh yang paling nyata ditimbulkan justeru oleh manusia disini yang ingin saya tanyakan apa yang harus dilakukan agar dapat mengatasi faktor yang ditimbul oleh manusia tersebut
    Terima kasih pak

    BalasHapus
  29. Baik,selamat pagi Pak
    Setelah membaca materi, dalam materi dijelaskan bahwa "Chromolaena odorata dengan padat populasi yang sama pada kedua petak ini akan menyaingi tanaman jagung dengan daya saing yang berbeda antara pada petak yang satu dengan pada petak yang lain. Belum lagi bila pada petak yang satu Chromolaena odorata tersebut tumbuh menyebar sedangkan pada petak yang lain tumbuh mengelompok, kemampuannya untuk menyaingi tanaman jagung tentu akan semakin berbeda. "

    Mengapa daya saing antara Chromolaena odorata yang tumbuhnya berkelompok berbeda dengan Chomolaena odorata yang tumbuhnya menyebar?


    Terima Kasih

    BalasHapus
  30. Terima kasih atas paparan materinya pak, baik disini saya mau bertanya tentang teknik budidaya apa yang dapat mendorong dinamika populasi dan komunitas gulma ?
    Terima kasih pak🙏

    BalasHapus
  31. Terima kasih atas paparan materinya pak, baik disini saya mau bertanya tentang teknik budidaya apa yang dapat mendorong dinamika populasi dan komunitas gulma ?
    Terima kasih pak🙏

    BalasHapus
  32. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  33. Terima kasih pak.
    Di materi di jelaskan bahwa pengukuran kepadatan setiap jenis gulma dapat dihitung kepadatan seluruh jenis gulma yang telah diukur.
    Yang ingin saya tanyakan, bagaimana mengukur kepadatan suatu jenis gulma pak?
    Terima kasih pak🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari teman @Gafur
      Kerapatan Suatu Jenis Gulma

      Untuk menghitungan kepadatan gulma
      Kerapatan Mutlak. Ditentukan dengan menghitung banyaknya suatu jenis gulma dalam setiap petak contoh: KMn = [(Jumlah Gulma-n) ÷ (Petak Contoh)], n adalah jenis gulma yang diamati
      Kerapatan Relatif. Ditentukan dengan membandingkan kerapatan mutlak suatu jenis gulma terhadap total kerapatan mutlak semua jenis gulma: KRn = [(KMn) ÷ (Total KMn)] × 100%, n adalah jenis gulma yang diamati
      Frekuensi Suatu Jenis Gulma

      Frekuensi Mutlak. Ditentukan dengan membandingkan banyaknya petak contoh suatu jenis Gulma ditemui terhadap seluruh petak contoh yang dibuat: FMn = [(∑ Petak Contoh Gulma-n ditemui ) ÷ (∑ Semua Petak Contoh)], n adalah jenis gulma yang diamati.
      Frekuensi Relatif. Ditentukan dengan membandingkan frekuensi suatu jenis gulma tertentu terhadap total frekuensi semua jenis gulma: FRn = [(FMn)/(Total FMn)] × 100%. n adalah jenis gulma yang diamati
      Dominansi Suatu Jenis Gulma

      Dominansi Mutlak. Ditentukan melalui berat kering suatu jenis gulma dalam setiap petak contoh: DMn = [(Berat kering Gulma-n)/(Petak Contoh), n adalah jenis gulma yang diamati
      Dominansi Relatif. Ditentukan dengan membandingkan dominansi mutlak suatu jenis gulma terhadap total dominansi mutlak semua jenis gulma: DRn = [(DMn)/(Total DMn] × 100%, n adalah jenis gulma yang diamati

      Hapus
  34. Selamat pagi pa
    Baik terima kasih atas materinya pa
    Berdasarkan materi yang di paparkan di atas Untuk mengetahui dinamika populasi dan dinamika komunitas gulma pada satu areal lahan pertanian maka perlu dilakukan pengukuran kepadatan, frekuensi, dan penutupan.
    Yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimanakah cara kita untuk mengukur frekuensi dua jenis gulma yang berbeda pada suatu lahan pertanian dengan nilai frekuensi yang sama?
    Baik terima kasih🙏

    BalasHapus
  35. Baik Pak Terimakasih Untuk Materi nya🙏
    Yang mau saya tanyakan di sini mengenanai materi di atas adalah
    Bahwa Setiap jenis gulma mempunyai titik kardinal.Apa yang di maksud dgn titik kardinal disini pak..Terimakasih

    BalasHapus
  36. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  37. Baik terima kasih atas materi yang telah di paparkan oleh bapak,yang saya mau tanyakan mengapa jumlah spesies gulma yang terdapat pada lahan relatif tidak berubah, sedangkan kepadatan dan distribusi itu berubah.mengapa demikian.mohon di jelaskan bapak.terima kasih pak🙏

    BalasHapus
  38. Selamat siang Pak trima kasih atas materi yang di sajikan
    Disini saya mau bertanya bagiamanakah suatu populasi akan melakukan migrasi ketika lingkungan tidak bisa menyediakan nutrisi bagi populasi? Trima kasih

    BalasHapus
  39. Untuk mengetahui dinamika populasi perlu melakukan kepadatan,frekuensi dan penutupan.yang artinyaenggunakan satuan sampel tertentu.dan satuan lazim yang paling digunakan adalah kuadrat.tetapi kuadrat mempunyai kelemahan karena hasilnya sangat tergantung pada kuadrat dan jumlah kuadrat sampel.

    Na pertanyaannya apakah tidak ada lagi cara pengukuran selain menggunakan sampel atau kuadrat aagar mendapatkan hasil yang efektif atau hasil yang tifak mengurangi🙏🙏

    BalasHapus
  40. Jumlah jenis gulma yang terdapat pada sepetak lahan biasanya relatif tidak berubah, tetapi kepadatan dan distribusinya selalu berubah sebagai tanggapan terhadap keadaan lingkungan, praktik budidaya, dan tindakan pengendalian gulma yang dilakukan.
    Yang menjadi pertanyaan saya adalah jika kepadatan dan distribusinya tidak berubah apakah yang terjadi?Apakah mempengaruhi juga terhadap lingkungan, praktik budaya dan tindakan pengendalian gulma!Serta jelaskan solusi penyelesaian dari masalah tersebut!

    BalasHapus
  41. Apakah yang dimaksud dengan Predasi ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Predasi merupakan salah satu bentuk interaksi simbiosis antara dua organisme, predator dan mangsa, di mana ada aliran energi dari satu ke yang lain. Mangsa biasanya menderita kehilangan energi dan kebugaran, dengan peningkatan energi yang sepadan bagi predato

      Hapus
    2. Predasi adalah hubungan antar makhluk hidup dimana satu makhluk hidup memangsa makhluk hidup lainnya.

      Contohnya adalah singa yang memakan rusa, atau ular yang memakan tikus.

      Hapus
    3. Predasi adalah hubungan antara makhluk hidup pemangsa dengan makhluk hidup yang dimangsa. Makhluk hidup pemangsa dalam hal ini disebut juga Predator. Kata predator, dari Bahasa Latin 'praeda', adalah makhluk hidup yang memperoleh sumber-sumber yang diperlukan dengan memakan makhluk hidup lain.

      Hapus
  42. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  43. Coba jelaskan apa itu alelopati oleh jenis gulma lain.?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alelopati merupakan peristiwa pelepasan senyawa yang bersifat racun yang dikeluarkan oleh tumbuhan yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain yang tumbuh di sekitarnya

      Hapus
  44. Alelopati berasal dari bahasa Yunani, allelon yang berarti "satu sama lain" dan pathos yang berarti "menderita". Alelopati didefinisikan sebagai suatu fenomena alam dimana suatu organisme memproduksi dan mengeluarkan suatu senyawa biomolekul (disebut alelokimia) ke lingkungan dan senyawa tersebut memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan organisme lain di sekitarnya. Artinya gulma lain juga dapat mengeluarkan senyawa biomolekul tertentu terhadap suatu gulma

    BalasHapus
  45. Mengapa Untuk mengetahui dinamika populasi dan dinamika komunitas gulma pada satu areal lahan pertanian maka perlu dilakukan pengukuran ?kepadapengambilan sampel dengan menggunakan satuan sampel (sampling unit) tertentu dan rancangan pengambilan sampel (sampling design) tertentu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik saya akan menjawab pertanyaan dari teman Theresia
      Agar kita dapat mengetahui perubahan dominansi gulma seiring dengan perubahan waktu dengan mengukur kepadatan, tutupan, dan frekuensi setiap jenis gulma seiring dengan perubahan fase perkembangan tanaman. Misalnya, jenis-jenis gulma apa saja yang dominan pada fase kecambah tanaman , fase menjelang berbunga, dan fase pengisian biji.

      Hapus
  46. Mengapa Sistem pertanian tradisional yang mengkombinasikan tanaman setahun dan tanaman tahunan dapat menghambat pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agroforestri merupakan sistem tata guna lahan (ushatani) yang mengkombinasikan tanaman semusim maupun tanaman tahunan untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun lingkungan. Sistem ini membantu terciptanya keanekaragaman tanaman dalan suatu luasan lahan untuk mengurangi resiko kegagalan dan melindungi tanah dari erosi serta meminimalisir kebutuhan pupuk dari luar lahan karena adanya daur-ulang sisa tanaman (Ruijter dan Agus, 2004).

      Hapus
  47. Apakah faktor manusia yang mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Manusia dapat mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma melalui sistem pertanian yang dikembangkan, pola pertanaman yang dilakukan, teknik budidaya yang diterapkan, dan tindakan pengendalian gulma yang dilaksanakan. Sistem pertanian tradisional yang mengkombinasikan tanaman setahun dan tanaman tahunan dapat menghambat pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma, sebaliknya sistem perladangan tebas bakar justeru dapat mendorong dinamika populasi dan komunitas gulma ke arah dominansi jenis-jenis gulma yang tahan api.

      Hapus
    2. Infentasi gulma pada sepetak lahan di tentukan oleh jumlah jenis yang ad kepadatan tiap jenis dan distribusi seluruh jenis gulma di lapangan

      Hapus
  48. jelaskan apa itu kelindungan dasar (basal cover), kelindungan tajuk (canopy cover), dan kelindungan daun (foliar cover), 

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Tutupan Kanopi : Persentase tanah yang ditutupi oleh proyeksi vertikal dari batas terluar dari penyebaran alami dedaunan tanaman Termasuk pengaruh akar di bawah tajuk daun/batang

      Mengabaikan bukaan kecil atau celah di kanopi.
      Proyeksi vertikal dari batas terluar penyebaran alami dedaunan tanaman.
      Untuk area manapun, total tutupan tajuk dapat melebihi 100% karena tanaman dapat tumpang tindih.


      2. Penutupan Daun : Persentase tanah yang tertutup oleh proyeksi vertikal daun atau dedaunan tanaman

      Bukaan kecil di kanopi atau tumpang tindih di dalam tanaman tidak termasuk.
      Sangat rentan terhadap fluktuasi tahunan karena faktor iklim atau biotik.


      3. Tutupan Basal : Persentase permukaan tanah yang ditutupi oleh tumbuhan. Dibandingkan dengan perkiraan tutupan lainnya, tutupan basal adalah:

      Lebih stabil dari tahun ke tahun dan kurang sensitif terhadap fluktuasi iklim.
      Tidak terlalu terpengaruh oleh pemanfaatan hewan penggembalaan.
      Berguna untuk perbandingan tren, atau untuk perhitungan komposisi spesies.
      Kurang rentan terhadap bias, tetapi masih sulit diukur untuk forbs atau rerumputan dengan batang tunggal yang kecil.

      Hapus
  49. Sebut dan jelaskan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma?

    BalasHapus
    Balasan
    1. faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma, pengaruh yang paling nyata ditimbulkan justeru oleh manusia. Manusia dapat mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma melalui sistem pertanian yang dikembangkan, pola pertanaman yang dilakukan, teknik budidaya yang diterapkan, dan tindakan pengendalian gulma yang dilaksanakan

      Hapus
  50. Balasan
    1. populasi: seluruh individu suatu spesies gulma yang terdapat di suatu lokasi pada waktu tertentu.
      komunitas: seluruh individu dari seluruh spesies gulma yang terdapat di suatu lokasi pada waktu tertentu.
      Terima kasih.

      Hapus
  51. Jelaskan apa yang menyebabkan Pertumbuhan dan Dinamika Populasi dan Komunitas Gulma berubah?

    BalasHapus
  52. Manusia dapat mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma melalui sistem pertanian yang dikembangkan, pola pertanaman yang dilakukan, teknik budidaya yang diterapkan, dan tindakan pengendalian gulma yang dilaksanakan. Sistem pertanian tradisional yang mengkombinasikan tanaman setahun dan tanaman tahunan dapat menghambat pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma, sebaliknya sistem perladangan tebas bakar justeru dapat mendorong dinamika populasi dan komunitas gulma ke arah dominansi jenis-jenis gulma yang tahan api.

    BalasHapus
  53. Jelaskan bagaimana cara karantina dapat mempengaruhi pencemaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik saya atas nama Daniel Dany Rachmat paru akan menjawab pertanyaan dari Teman elin Susanti jaya yang bertanya jelaskan bagaimana cara karantina dapat mempengaruhi pencemaran Tindakan perlakuan karantina tumbuhan merupakan upaya membebaskan
      media pembawa dari organisme pengganggu tumbuhan (OPT) atau organisme
      pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Pemilihan teknik perlakuan didasarkan
      pada efektifitas dalam membunuh semua OPT sasaran, serta efisiensi biaya dan
      waktu. Perlakuan karantina tumbuhan dengan menggunakan bahan kimia masih
      sering digunakan, akan tetapi dapat menyebabkan pencemaran terhadap
      komoditas, berdampak buruk terhadap kesehatan dan keselamatan manusia,
      hewan, maupun tumbuhan, serta kerusakan lingkungan.
      Mengingat dampak negatif perlakuan kimiawi tersebut, maka dikembangkan
      teknik perlakuan fisik sebagai alternatif perlakuan, diantaranya perlakuan panas
      (heat treatment)

      Hapus
  54. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dinamika populasi dan faktor faktor apa yang memengaruhi dinamika populasi tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik saya akan membalas pertanyaan dari teman jefrianus ngongo

      Dinamika populasi adalah naik turunnya suatu populasi yang disebabkan oleh berbagai atau faktor-faktor tertentu. Inilah sebabnya, berbagai peristiwa yang terjadi di alam tempat hewan-hewan hidup sangat memengaruhi dinamika populasi. Dan juga faktor yang mempengaruhi dinamika populasi ada tiga peristiwa yang dapat menyebabkan terjadinya dinamika populasi adalah: Interaksi, kompetisi dan predasi, bencana alam. Aktivitas manusia.

      Hapus
  55. Selamat Siang Pa Saya Atas Nama Dolorosa Evaristi malo ingin bertanya mengenai materi yang pa
    Berikan Jari Pertayaan saya adalah
    mengapa pada infestasi gulma di tentukan oleh jenis gulma yang ada dan cara infestasi seperti apa? Dan jelaskan faktor apa saja yang menentukan kemampuan gulma berkompetisi dengan tanaman?

    BalasHapus
  56. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  57. Gulma sering menimbulkan berbagai masalah dalam lahan pertanian. Kerusakan tanaman atau penurunan produksi pertanian akibat gulma, pada umumnya, memiliki korelasi yang searah dengan populasi gulma itu sendiri. Dalam hal ini, faktor yang paling tampak adalah perebutan penguasaan sarana tumbuh, ruang gerak dan nutrisi antara tanaman dan gulma. Posisi gulma sebagai tumbuhan yang tidak diinginkan menyebabkan pengendalian gulma mendapat perhatian lebih. Salah satu cara untuk mengetahui cara tepat dalam pengendalian gulma adalah dengan analisis vegetasi.

    Vegetasi dapat diartikan sebagai komunitas tumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Komposisi vegetasi sering kali berubah seiring dengan berjalannya waktu, perubahan iklim, dan aktivitas manusia. Perubahan vegetasi ini mendorong perlu dilakukannya analisi vegetasi. Analisis vegetasi merupakan suatu cara untuk menemukan komposisi jenis vegetasi dari yang paling dominan hingga tidak dominan. Keadaan vegetasi yang diamati berupa bentuk vegetasi seperti rumput, semak rendah, tumbuhan menjalar, herba, maupun tumbuhan dalam hamparan yang luas.

    BalasHapus
  58. baik bapa trimakasih atas materinya baik saya mau bertanya mengenai pengukuran menggunai Sampel apakah masih ada pengukuran dengan cara lain selain menggunakan sampel yang bisah mendapatkan hasil yang efektif?

    BalasHapus
  59. Telah dijelaskan bahwa terhadap proses yang berlangsung dalam daur hidup gulma satu faktor abiotik bertindak sebagai pembatas bagi faktor abiotik lainnya. Mohon menjelaskan faktor abiotik apa yang dimaksudkan yang bertindak sebagai pembatas bagi faktor abiotik lainnya.?

    BalasHapus
  60. Dijelaskan bahwa bila pada petak yang satu Chromolaena odorata tersebut tumbuh menyebar sedangkan pada petak yang lain tumbuh mengelompok, kemampuannya untuk menyaingi tanaman jagung akan semakin berbeda.
    Pertanyaannya adalah manakah kemampuan menyaingi yang paling besar dan pesat antara yang tumbuh mengelompok dan yang tumbuh menyebar?

    BalasHapus
  61. Mengapa peneliti pada penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil?
    Coba dijelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi "proses" daripada " hasil". Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akanjauh lebihjelas apabila diamati dalam proses.

      Hapus
    2. Menurut saya, Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses penelitian daripada hasil, artinya bila proses penelitian telah sesuai maka hasil dengan sendirinya akan valid.
      Sehingga tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memberikan pemahaman (to understand) terhadap fenomena atau gejala sosial yang sedang diteliti.

      Hapus
    3. Saya akan menjawab pertanyaan dari teman Paskalis Alexsander kelake
      Dinamika populasi adalah naik turunnya suatu populasi yang disebabkan oleh berbagai atau faktor-faktor tertentu. Inilah sebabnya, berbagai peristiwa yang terjadi di alam tempat hewan-hewan hidup sangat memengaruhi dinamika populasi.

      Hapus
  62. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  63. Baik saya atas nama marlin Tamu Apu akan bertanya tentang
    -Apa saja pengaruh interaksi yang terjadi terhadap dinamika populasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan menjawab pertanyaan dari teman Marlin Dinamika populasi tergantung juga terhadap interaksi makhluk hidup. Interaksi yang mengarah ke positif dapat meningkatkan jumlah populasi sementara interaksi negatif mampu mengurangi populasi.

      Hapus
  64. Baik terimakasih atas materinya bapak saya ingin bertanya,Apa saja faktor yang mempengaruhi ukuran populasi suatu spesies?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya atas nama elda luji akan menjawab pertanyaan dari teman murni
      Apa saja faktor yang mempengaruhi ukuran populasi suatu spesies?
      Jawaban :
      1. Interaksi Predasi.
      2. Interaksi Kompetisi.
      3. Bencana Alam.
      4. Aktivitas Manusia.

      Hapus
  65. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  66. Saya ingin bertanya, apa penyebab penyebaran populasi gulma didalam suatu ekosistem? Dan pola pertanaman apa saja yang bisa mendorong dinamika populasi dan komunitas gulma?

    BalasHapus
  67. faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma, pengaruh yang paling nyata ditimbulkan oleh.?

    BalasHapus
  68. Sebutkan Faktor apa saja yang mempengaruhi dinamika populasi dalam suatu ekosistem

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tiga peristiwa yang dapat menyebabkan terjadinya dinamika populasi adalah: Interaksi, kompetisi dan predasi. Bencana alam. Aktivitas manusia.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  69. Baik saya memnajwab Pertayaan sauda Arnoldus kembang sontong
    faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan dinamika populasi dan komunitas gulma, contohnya. Cahaya Matahari. ...
    Airdan Kelembaban suhu dan tanah

    BalasHapus
  70. Apa saja faktor yang mempengaruhi ukuran populasi suatu spesies?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Kelahiran atau natalitas
      2. Kematian atau mortalitas
      3. Imigrasi
      4. emigrasi

      Hapus
  71. Bagaimana cara mengatasi kelemahan dalam suatu pengamatan gulma?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. baik saya atas nama marlin akan menjawab pertanyaan dari agnes diana wewo
      Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dapat digunakan satuan pengamatan lain. Untuk pengukuran kepadatan, dapat digunakan teknik jarak (distance method) yang terdiri atas perempat berpusat titik (point-centered
      quarter method), tetangga sebelah (nearest neighbor method), dan individu terdekat (closest individual method). Untuk pengukuran penutupan, sebagai alternatif teknik kuadrat dapat digunakan teknik terkena titik (point intercept method) dan teknik terkena garis (line intercept method).

      Hapus
  72. Mengapa pertumbuhan gulma harus dikendalikan sejak awal pertumbuhan tanaman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gulma harus segera ditanggulangi pertumbuhannya agar tidak berkembang pesat. ”Gulma merupakan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia.

      Hapus
  73. jelaskan mengapa ke tiga faktor tersebut sangat berpengaruh pada dinamika populasi dan komunitas gulma?

    BalasHapus
  74. Saya atas nama Eksel Umbu Nggadja mau bertanya tentang Apa saja Faktor-faktor aktivitas manusia terhadap dinamika populasi dan komunitas gulma?

    BalasHapus
  75. Saya Yan France Tasesab ingin bertanya apa itu populasi dan komunitas gulma?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Populasi gulma berarti kumpulan individu dari satu spesies gulma yang bersaing dengan tanaman dan merugikan petani di suatu tempat pada waktu tertentu. 
      komunitas gulma pada petak lahan tersebut merupakan gabungan dari seluruh populasi gulma yang saling bersaing satu sama lain dan secara bersama bersaing dengan tanaman.

      Hapus
  76. Terima kasih untuk materinya pak, saya ingin bertanya Mengapa pola pertanaman, pergiliran tanaman dan teknik budidaya tertentu dapat mengarahkan pada dominansi jenis-jenis gulma tertentu?

    BalasHapus
  77. Saya atas nama Yohanes Krechen Blaang mau bertanya
    Apa itu komunitas gulma dan bagaimana mengukur perkembangannya?

    BalasHapus
  78. jelaskan bagaimana cara untuk mendapatkam nilai populasi nisbi, kelindungan nisbi, dan frekuensi nisbi setiap jenis gulma?

    BalasHapus